Dalam tulisan di Kompas.com disini disebutkan bahwa salah satu klausul perjanjian dengan IMF untuk menghentikan proyek pengembangan pesawat N-250 adalah penyebab dari tidak dilanjutkannya pengembangan pesawat ini.
Satu-satunya pesaing si Gatotkaca saat itu adalah Fokker F-50  besutan pabrikan Fokker berbasis di Belanda sebagai produk lanjutan dari Fokker F-27, apakah  klausul tersebut ketika itu ada kaitannya dengan adanya kemungkinan terjadinya persaingan diantara keduanya ?
Entahlah, namun yang pasti pesawat Fokker F-50 tidak sukes juga pada akhirnya tanpa pesaing sekalipun, karena menurut wikipedia hanya terjual 213 unit selama masa produksi nya dari 1987-1997.
Pesawat ini diproduksi dengan fuselage Fokker F-27 yang ketika itu menurun penjualannya.
Jika harus head-to-head sekalipun, secara teknologi pesawat N-250 memang lebih unggul.
Kembali ke Gatotkaca..
Dengan melihat kenyataan saat ini dimana pesawat baling-baling komuter regional memiliki pangsa pasar yang sangat menjanjikan bahkan dalam era jet sekalipun serta tidak hanya di Indonesia saja tapi hampir seluruh dunia, mengapa kita yang sudah memiliki pabrikan pesawat dengan salah satu produksi pesawat N-250 tidak melanjutkannya ?
Industri Pesawat Terbang di berbagai belahan dunia merupakan industri yang dibanggakan selain dari menyerap banyak tenaga kerja juga memberikan pemasukan yang tidak sedikit kepada negara.
Produksi pesawat yang dihasilkan bukan hanya sekedar pencapaian anak Bangsa dalam teknologi saja melainkan menjadi Kebanggaan Nasional, seharusnya dan walaupun demikian adanya.
Pesawat N-250 Gatotkaca adalah gambaran masa depan akan penerbangan di Indonesia oleh bapak B.J Habibie (alm) ketika itu sudah terlukis di masa kini, sayangnya nasib si Gatotkaca sama dengan lukisan lainnya, tak ternilai harganya dan menjadi koleksi.
Tidak semua negara didunia mampu memproduksi pesawatnya sendiri dan Indonesia adalah salah satu negara yang mampu itu namun kenyataannya, walau sudah terlihat namun belum banyak  berbicara dikancah industri penerbangan internasional.