Potensi untuk mengembangkan layanan ini di Indonesia memang sudah ada namun dioperasikan oleh perusahaan jasa penyewaan pesawat, bukan pengelola resor.
Akan tetapi ruang untuk pertumbuhan jumlah layanan jenis ini sangatlah terbuka lebar mengingat juga masih banyak destinasi wisata kita yang belum sepenuhnya dikembangkan.
Pulau-pulau kecil yang indah di Indonesia sangat potensial dikembangkan menjadi private island dan membutuhkan aksesibilitas berupa pesawat ampibi.
Konektivitas antar destinasi wisata kita juga belum maksimal, misalnya bila ada wisatawan yang berlibur ke Labuan Bajo dan ingin ke Raja Ampat, mereka harus ke Bali dulu untuk menuju kesana.
Waktu bagi mereka sangatlah penting, belum lagi jika berhubungan dengan privasi, alasan utama mereka memilih sewa pesawat daripada menggunakan penerbangan reguler serta waktu tunggu di bandara dan lainnya.
Wisatawan yang menginginkan layanan ini memang kalangan ultra high class yang mungkin jumlahnya tidak banyak, namun bukan berarti tidak ada.
Dan juga layanan ini akan sejalan dengan tekad Pemerintah dalam merubah paradigma wisata dari kuantitas ke kualitas.
Memang tidaklah murah mengoperasikan armada pesawat, bahkan mengurus satu pesawat saja tidaklah semudah dibayangkan mulai dari sumber daya manusia, biaya pemeliharaan hingga ke biaya yang timbul dari pengopersian pesawat tersebut.
Sehingga memang diperlukan usaha dari para stakeholder di industri aviasi dan pariwisata untuk dapat mewujudkan layanan ini dan utamanya meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata.
Salam Aviasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H