Pada umumnya penampilan merupakan kesan pertama yang dapat memberikan nilai positif kepada pribadi saat pertama kali kita melihatnya.
Begitu pula saat jika kita melakukan perjalanan udara dengan maskapai, hal yang pertama kali terlihat saat masuk pesawat adalah penampilan para kru kabin nya.
Seragam atau unform dari kru kabin maskapai jelas sangat menpresentasikan wajah dari maskapai tersebut sehingga seluruh maskapai memandang seragam para kru kabinnya sebagai hal yang penting.
Selain sebagai image maskapai, seragam kru kabin merupakan pembawa brand dari sebuah maskapai, oleh karena itu tidak mengherankan jika seragam kru kabin merupakan hal utama yang mempresentasikan maskapai kepada publik dan utamanya kepada pelanggannya saat di angkasa.
Seragam kru kabin juga mempresentasikan negara dari maskapai itu berasal terutama dari corak seragam tersebut seperti pada seragam kru kabin Singapore Airlines, Thai Airways dan maskapai kebanggaan kita, Garuda Indonesia.
Seragam kru kabin maskapai pada awalnya bernuansa perawat dan militer karena sesuai dengan perkembangan dari kru kabin itu sendiri dimana awalnya mereka memang berprofesi sebagai perawat yang dilatih untuk menjadi kru kabin maskapai.
Pada awalnya atau sekitar tahun 1930 an dimana semua kru kabin adalah perawat yang bersertifikat dan dilatih untuk memberikan bantuan kepada penumpang yang mengalami mabuk udara.
Namun perkembangan jaman merubah desain dari seragam kru kabin maskapai dan terlebih saat perkembangan aviasi sipil di berbagai belahan dunia terutama pada maskapai.
Para maskapai seluruh dunia pun mulai  menggandeng para desaner fesyen kelas dunia untuk mendesain seragam baik untuk kru kabin maupun kru darat mereka.
Maskapai Negara Kangguru Qantas menggandeng Yves Saint Laurent untuk mendesain seragam flight attendant mereka yang digunakan dari tahun 1986 hingga 1994.
Sebelum itu Qantas menggandeng desainer Emilio Pucci dimana seragam tersebut digunakan kru kabin Qantas dari tahun 1974 hingga 1985.