Pesawat Jumbo Boeing B-747 pertama keluar dari pabrik pembuatannya pada tanggal 30 September 1968 dan hari itulah angkasa dunia mengenal dan mendapatkan ratunya atau Queen of the Skies, sebutan untuk sang Jumbo
Perjalanan Sang Ratu Angkasa tidak hanya sudah mengangkut jutaan penumpang saja namun jutaan ton kargo serta jutaan jam terbang dalam penerbangan sipil maupun militer selama bertahta di Angkasa.
Berbagai model dan varian pun dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang pengguna baik sipil maupun militer hingga ke Pemerintahaan.
Boeing VC-25 adalah salah contohnya yang merupakan modifikasi militer dari model Boeing B-747 200 B yang digunakan sebagai Pesawat Kepresidenan Amerika dan memiliki call sign Air Force One ketika membawa sang Presiden.
Kelahiran Sang Jumbo
Cikal Bakal lahirnya sang Jumbo bisa dikatakan dimulai dari pembicaraan 4 mata antara sang Presiden pabrikan Boeing dengan Presiden maskapai Pan Am yang berkata "If you build it, I'll buy it" (Jika kamu bangun, saya beli) dan kemudian dibalas oleh Presiden Boeing ketika itu "If you buy it, We''ll build it (jika kamu beli, kami akan membangunnya)
Maskapai Pan Am memang ingin pesawat angkut komersial dengan kapasitas dua kali lipat dari pesawat komersial jet Boeing 707 selain itu juga dapat terbang lebih jauh.
Namun beberapa pihak mengatakan bahwa cikal bakal lahirnya sang Jumbo adalah dari project yang dilakukan oleh Angkatan Udara Amerika yang ingin mengembangkan pesawat angkut atau kargo dengan kapasitas yang sangat besar.
Project tersebut dinamakan dengan CX-HLS atau Cargo/Heavy Logistics System yaitu project pengembangan pesawat kargo militer yang harus bermesin jet dan awalnya memiliki  6 buah mesin namun kemudian dirubah menjadi 4 buah mesin.
Pihak Angkatan Udara Amerika kemudian memberikan project ini kepada 3 pabrikan yaitu Boeing, Lockheed dan Douglas untuk dapat memberikan desainnya.
Pada akhirnya pihak USAF memilih desain dari Lockheed dengan pesawat yang kita kenal sekarang yaitu Lockheed C-5 Galaxy.
Akan tetapi Bapak dari Boeing B-747, Joe Sutter  sempat membantah hal ini dengan mengatakan pengembangan pesawat Boeing B-747 adalah murni dari awal.