Apakah akan ada usaha dari kita semua bersama-sama memecahkan kerikil-kerikil pada dunia pariwisata ?
Memang berguna karena saya mendapat ilmu dari workshop tersebut namun bagaimana dengan hal-hal yang saya sampaikan diatas, apakah akan ada yang mendengarnya, apakah tangisan dari wisatawan wanita di Gili tadi akan terdengar oleh sang pembicara pada workshop tadi ?
Ya oleh karena itu pariwisata tidak lah seharusnya baku namun dinamis, tidak hanya dari dari sisi tamu, sisi pelaku wisata dan destinasi wisata saja, melainkan dari sisi pengambil kebijakan juga.
Dinamis dalam saling berbagi ilmu dan pengalaman dan bersedia mendengar, karena pariwisata tidak bersifat baku tapi dinamis.
Ketika sebuah media online yang kompeten dalam dunia pariwisata yang mengingatkan kita akan overtourism di Indonesia, mari mencoba untuk melihat dinamika dan fakta yang memang terjadi, bukan membantahnya.
Apa yang terjadi di bawah mungkin bisa tak terlihat dari yang diatas, walau seharusnya dengan berada di atas bisa melihat apa yang ada dibawah.
Mudah-mudah an pariwisata kita makin dinamis dalam segala hal dan dari semua pihak yang ada didalamnya.
Salam pariwisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H