Dikala pandemi yang belum dapat dikatakan mencapai puncaknya, aktivitas perjalananan terutama angkutan udara sudah menekan tombolnya untuk dapat memulai kembali operasionalnya dalam mengantarkan para pelanggannya menuju ke tujuan masing-masing.
Para pelaku usaha di sektor Aviasi sudah sejak awal mendorong semua negara untuk membuka pintu gerbangnya sehingga mereka dapat menerbangkan para pelanggannya ke negara yang dituju tetapi mereka juga melakukan usaha-usaha yang dapat meyakinkan para pelanggannya bahwa terbang selama pandemi adalah aman karena protokol kesehatan sudah diterapkan baik sebelum dan saat berada dalam pesawat.
Pihak Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional atau IATA telah mengeluarkan Protokol Global bagi pelaku usaha di bidang perjalanan termasuk maskapai dan bandara di bulan Mei 2020 untuk memulai aktivitasnya dengan mengedepankan kesehatan serta sejalan dengan anjuran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan menyediakan hand sanitizer sebanyak mungkin.
Badan Penerbangan Sipil Dunia (ICAO) melalui Gugus Tugas Covid 19 Recovery nya juga mengeluarkan anjuran untuk pelaku di sektor aviasi dalam memulai kegiatannya ditengah pandemi.
Sama dengan IATA, anjuran dari ICAO mengedepankan keselamatan dan kesehatan serta memfokuskan kepada 3 hal ini :
1. Â Tetap fokus pada dasar Keselamatan, Keamanan dan Efisiensi
2. Menunjukan usaha dalam menjaga kesehatan publik seperti penumpang, pekerja di sektor Aviasi dan masyarakat umum
3. Menyadari bahwa sektor aviasi adalah salah satu sektor penggerak dalam recovery perekonomian.
Dari sektor Aviasi sendiri, kita dapat menilai bahwa mereka telah berusaha untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pelanggannya selama berada pada pelayannya.
Keamanan pada pesawat
Dalam situs resminya, Boeing memberikan informasi bahwa filter HEPA (High Efficiency Particulate Air ) dapat menyaring partikel dan mengganti udara setiap 3-4 menit selama penerbangan.