Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Siapa Bilang Terbang Sudah Aman Sekarang?

7 September 2020   17:32 Diperbarui: 7 September 2020   17:32 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikala pandemi yang belum dapat dikatakan mencapai puncaknya, aktivitas perjalananan terutama angkutan udara sudah menekan tombolnya untuk dapat memulai kembali operasionalnya dalam mengantarkan para pelanggannya menuju ke tujuan masing-masing.

Para pelaku usaha di sektor Aviasi sudah sejak awal mendorong semua negara untuk membuka pintu gerbangnya sehingga mereka dapat menerbangkan para pelanggannya ke negara yang dituju tetapi mereka juga melakukan usaha-usaha yang dapat meyakinkan para pelanggannya bahwa terbang selama pandemi adalah aman karena protokol kesehatan sudah diterapkan baik sebelum dan saat berada dalam pesawat.

Pihak Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional atau IATA telah mengeluarkan Protokol Global bagi pelaku usaha di bidang perjalanan termasuk maskapai dan bandara di bulan Mei 2020 untuk memulai aktivitasnya dengan mengedepankan kesehatan serta sejalan dengan anjuran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan menyediakan hand sanitizer sebanyak mungkin.

Badan Penerbangan Sipil Dunia (ICAO) melalui Gugus Tugas Covid 19 Recovery nya juga mengeluarkan anjuran untuk pelaku di sektor aviasi dalam memulai kegiatannya ditengah pandemi.

Sama dengan IATA, anjuran dari ICAO mengedepankan keselamatan dan kesehatan serta memfokuskan kepada 3 hal ini :

1.  Tetap fokus pada dasar Keselamatan, Keamanan dan Efisiensi

2. Menunjukan usaha dalam menjaga kesehatan publik seperti penumpang, pekerja di sektor Aviasi dan masyarakat umum

3. Menyadari bahwa sektor aviasi adalah salah satu sektor penggerak dalam recovery perekonomian.

Dari sektor Aviasi sendiri, kita dapat menilai bahwa mereka telah berusaha untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pelanggannya selama berada pada pelayannya.

Keamanan pada pesawat

Dalam situs resminya, Boeing memberikan informasi bahwa filter HEPA (High Efficiency Particulate Air ) dapat menyaring partikel dan mengganti udara setiap 3-4 menit selama penerbangan.

Pada situsnya juga disebutkan bahwa filter ini bekerja dengan menjalankan sirkulasi udara dari atas (ceiling) hingga ke bawah lantai pesawat sesuai dengan bentuk kabin pesawat sehingga udara yang di filter berada pada setiap barisnya, bukan dari depan ke belakang.

Akan tetapi juga diingatkan bahwa ketika kita berada pada bagian pesawat yang tidak ada sirkulasi udara tersebut maka filter tersebut tidak dapat mengganti udara di tempat tersebut setiap 3-4 menit nya sehingga pihak Boeing pun tetap menyarankan untuk menggunakan masker selama berada di pesawat.

Para pihak pun masih banyak memperdebatkan keampuhan filter ini yang disebut digunakan pada Rumah Sakit serta banyak studi yang mengatakan bahwa resiko penyebaran virus di dalam pesawat sangat kecil.

Bandara yang sering dilupakan sebagai salah satu usaha yang juga terimbas karena pandemi ini, juga telah berusaha dalam menjaga keselamatan para penumpang angkutan udara selama berada dalam bandara.

Asosiasi Internasional Bandara atau ACI telah meluncurkan program akreditasi kepada bandara di seluruh dunia yang telah memperlihatkan usaha dalam penerapan protokol kesehatan pada masing-masing bandara.

Akreditasi kepada bandara-bandara ini akan memberikan keyakinan kepada para pengguna jasa angkutan udara dengan telah diterapkannya protokol kesehatan di bandara sesuai dengan anjuran dari ACI yang sejalan dengan anjuran Badan Kesehatan Dunia.

Di dalam negeri, Angkasa Pura juga telah mengeluarkan protokol kesehatan dalam penerbangan selama pandemi.

Sehingga dapat dikatakan bahwa melakukan penerbangan saat ini sudah dilindungi oleh protokol-protokol kesehatan yang dianjurkan dan diterapkan.

Akan tetapi semua protokol kesehatan tersebut akan menjadi sia-sia bila tidak diterapkan secara konsisten baik oleh para penggunanya maupun oleh para pelaku usaha dalam sektor aviasi.

Pembatasan jumlah kapasitas yang dianjurkan bisa dikatakan sebagai wujud dari pemberlakuan sosial distancing di dalam pesawat sebaiknya juga tetap secara konsisten diterapkan sebagai usaha menjaga keselamatan dalam penerbangan.

Jawaban atas lebihnya kapasitas dalam sebuah penerbangan belakangan ini sepertinya agak melupakan canggihnya teknologi saat ini terutama dalam sistem reservasi mereka dimana mereka sudah mengetahui jumlah penumpang sebelum penerbangan itu terjadi dan bisa dihindari sebelumya.

Presiden kita Bapak Jokowi pun telah mengatakan bahwa 'Bahaya jika Dahulukan Ekonomi ketimbang Kesehatan' patut di apresiasi dan juga menjadi salah satu bagian terpenting bahwa kesehatan dalam penerbangan menjadi utama sebagai bagian dari keselamatan penerbangan, bahaya jika dahulukan ekonomi.

Dalam artikel di kompas.com yang bertajuk "Air Diplomacy: Mengelola Aerodrome Antar Bangsa (International Airport)" , bapak Chappy Hakim mengatakan bahwa pandemi covid 19 ini yang berasal dari Wuhan dan menyebar secara masif dengan cepat ke seluruh dunia berkat adanya air connection antar negara.

Hal ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua baik itu pengguna jasa angkutan udara, maskapai dan bandara bahwa sektor aviasi juga berusaha dalam menjaga kesehatan pelanggannya serta agar tidak menyebarnya lagi coronavirus diakibatkan melalui air connection ini.

Keselamatan penerbangan bukan hanya tanggung jawab maskapai atau bandara saja tetapi juga penggunanya, dalam keadaan apapun juga keselamatan penerbangan menjadi prioritas utama.

Ketika pelanggan lengah ditengah euphoria melakukan perjalanan atau ketika maskapai lengah di tengah euphoria ekonomi  bisa menjadi hal yang mengganggu keselamatan penerbangan.

Kini keselamatan penerbangan sepertinya bukan hanya terletak pada keselamatan dengan menjaga kesehatan pesawat-pesawat dalam armada maskapai saja melainkan juga sektor kesehatan kepada para pelanggan maskapai dan juga para kru dan para pekerja dalam dunia penerbangan.

Namun pada akhirnya semua keputusan untuk melakukan penerbangan terletak pada masing-masing individu dan yang utama adalah turunnya atau berakhirnya pandemi ini sebagai titik dimana keyakinan tersebut pulih total.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun