Saat ini sering sekali kita mendengar kalimat yang mengatakan bahwa pariwisata kini adalah bisnis kepercayaan dalam menghadapi kenormalan baru dan itu tidak saja tepat namun merupakan keharusan.
Kepercayaan tersebut harus ditanamkan oleh para pelaku wisata mulai dari penginapan, transportasi, retil dan sektor pendukung pariwisata lainnya.
Pandemi masih berlangsung dan saat angka terinfeksi juga masih berada ditingkat yang mengkhawatirkan, cenderung stabli dan atau naik, banyak orang yang menambah pertimbangannya untuk kembali berlibur.
Akan tetapi apakah dengan menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan sudah cukup dengan melihat dari beberapa kejadian yang menimpa pariwisata kita beberapa tahun terakhir ini  serta banyak hal yang masih perlu di tata ulang  ?.
Negara Kepulauan di Cincin Api
Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga dengan banyaknya pulau-pulau yang tersebar menjadikan wisata bahari dan wisata pulau berpotensi besar untuk mendatangkan wisatawan.
Kita bisa melihat bagaimana ramainya gili utara di Lombok yang selalu dipenuhi oleh wisatawan asing dan domestik atau pulau-pulau lainnya seperti Komodo, Rinca dan masih banyak lagi.
Pada tanggal 5 Agustus 2018 terjadi gempa di Lombok dan membuat kita kaget karena sebelumnya tidak ada yang menduga hal itu bisa terjadi, beberapa lama kemudian gempa terjadi lagi di Palu dimana destinasi wisata Donggala terkena juga.
Kita kaget karena kita terkadang lupa bahwa Indonesia terletak di Cincin Api tau Ring of Fire yang merupakan Kawasan yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung api.
Wisata bahari dan wisata pulau di Indonesia bukan hanya memiliki potensi yang besar mendatangkan wisatawan namun memiliki potensi bencana alam yang cukup besar.
Lokasi dan Regulasi