Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Selamat Berulang Tahun C130 Hercules di Indonesia

1 Juli 2020   22:27 Diperbarui: 2 Juli 2020   09:53 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Engine Start ( Foto : Erry M Subhan )

Pada tanggal 1 Maret 1960 sebuah pesawat C130B dengan nomor registrasi T-1301 yang diawaki oleh para kru dari Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) mendarat di bandara Kemayoran yang menandakan kehadiran pesawat Hercules di Indonesia.

Kehadiran pesawat C130 Hercules bukanlah sebuah perjalanan panjang saja melainkan juga sebuah galeri yang berisi ukiran sejarah yang telah ditulis oleh pesawat ini dengan bebagai keberhasilan dalam melakukan segala misi dengan sukses.

Pesawat yang dikenal dengan sebutan ‘One Plane Many Missions’ atau satu pesawat untuk segala misi tersebut awalnya dibuat untuk diterjunkan ke medan pertempuran saat Amerika Serikat terlibat konflik dengan Korea saat itu.

Permintaan dari Angkatan Udara Amerika Serikat atau USAF akan jenis pesawat angkut yang dapat terbang jauh dan mengangkut dalam jumlah besar disanggupi oleh pabrikan Lockheed dengan lahirnya protipe YC-130 yang terbang pertama kali pada tanggal 23 Agustus 1954.

Permintaan tersebut didasari oleh kebutuhan Amerika yang saat itu sedang terlibat konflik di Korea.

Akan tetapi hingga pesawat ini diproduksi dengan tipe C-130A yang terbang pertama kali pada 10 April 1955 tidak sempat diterjunkan ke medan pertempuran karena konflik di Korea saat itu sudah berakhir.

Kehadiran C130 Hercules di Indonesia

Awal dari kehadiran pesawat ini dapat dikatakan bermula dari penembakan jatuh pesawat Amerika Serikat berjenis B-26 diatas kota Ambon oleh penerbang AURI yaitu Igantius Dewanto dari pesawat P-51 Mustang dengan nomor registrasi T-338 pada tanggal 18 Mei 1958.

Tuduhan melakukan penerbangan mata-mata membuat pilot pesawat B-26 tersebut diadili dan menjalani hukuman di Indonesia.

Kunjungan Presiden Indonesia pertama Bapak Ir.Soekarno ke Amerika Serikat sepertinya tidak di sia-siakan oleh Presiden Amerika saat itu yaitu John F Kennedy untuk  membebaskan pilot Amerika tersebut.

Dan setelah melakukan diplomasi untuk membebaskan pilot Amerika tersebut serta kunjungan ke pabrik Lockheed, pemesanan 5 buah pesawat C130B  oleh Indonesia disepakati.

Pesawat C130 tipe B sendiri bisa dikatakan masih terbilang baru dimana pihak Lockheed mulai memproduksi  tipe ini pada tahun 1958 sebagai pengembangan dari model sebelumnya yaitu C-130A.

Penggunanya sendiri saat itu baru dari Angkatan Udara Amerika saat itu sehingga dengan pemesanan tersebut, Indonesia menjadi pengguna pertama dari jenis C-130B diluar dari Angkatan Udara Amerika.

Kiprah Hercules di Indonesia

Moto dari pesawat C130 Hercules yaitu ‘One Plane Many Missions’ juga telah dibuktikan oleh pesawat ini mulai dari kehadirannya hingga saat ini.

Mulai dari misi militer saat operasi Pembebasan Irian Barat hingga misi kemanusiaan dalam mengirimkan bantuan kepada daerah terkena bencana seperti saat tsunami Aceh dan Lombok.

Saat usaha Indonesia dalam merebut kembali Irian Barat, sebuah pesawat Dakota milik AURI ditembak oleh pesawat Belanda dan hal ini membuat Pemerintah Indonesia menerjunkan pesawat Hercules walau dalam perjanjian pembelian saat itu tidak diperbolehkan untuk operasi militer.

Namun dengan kemampuannya untuk terbang lebih tinggi dan menghindari serangan tembakan dari darat maka tidak ada pilihan lain untuk menerjunkan pesawat Hercules dalam berbagai operasi militer seperti Operasi Naga.

Saat menjemput pasukan Garuda IV yang bertugas di Vietnam Selatan pada tanggal 29 April 1975 sebuah esawat C130B Hercules T-1304 terpaksa terbang dengan 3 mesin selama  4 jam dan dalam keadaan mencekam karena konflik yang sedang berlangsung.

Saat terjadinya pemogakan besar-besar oleh pilot para maskapai nasional pada tahun 1980, 4 buah pesawat Hercules ditemani oleh 4 buah Pesawat  F-27 berpartisipasi dalam operasi Jembatan Udara untuk menerbangkan para penumpang serta kargo ke berbagai daerah di Indonesia.

Saat ada daerah di Indonesia terkena bencana alam seperti tsunami di Aceh dan gempa di beberapa daerah seperti Palu dan Lombok, deruan mesin pesawat Hercules akan cepat terdengar dan mendarat di daerah tersebut untuk mengantarkan apa yang dibutuhkan disana untuk memulai pemulihan.

Beberapa waktu yang lalu, pesawat Hercules dari ketiga Skadron yang mengoperasikan Hercules secara terpisah juga melakukan operasi penerbangan kemanusiaan dengan mengambil obat-obatan dan perlengkapan kesehatan.

A-1314 dan A-1341 Berdampingan (Sumber : Instagram @c130herky01)
A-1314 dan A-1341 Berdampingan (Sumber : Instagram @c130herky01)

Penerbangan VIP/VVIP

Walau statusnya sebagai pesawat kargo akan tetapi pesawat C130 Hercules dapat juga melayani penerbangan VIP/VVIP di Indonesia terlebih pihak Lockheed memproduksi pesawat Hercules untuk jenis sipil yaitu L-100 Hercules.

Pesawat dengan nomor ekor A-1305 merupakan penerbangan VIP/VVIP  yang menerbangkan Menhankam/Pangab Jendral TNI M.Jusuf melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia dengan memasang modul VIP kedalam perut pesawat, sebelumnya beberapa Hercules di Indonesia juga sudah melayani penerbangan VIP/VVIP.

Pada tahun 1980 Indonesia membeli dua pesawat untuk keperluan VIP/VVIP dengan nomor registrasi A-1314 dengan tipe L-100-30 (versi sipil dari C130) dan A-1341 dengan tipe C-130 H-30 (sebelumnya C-130HS).

Ketiga pesawat ini sama-sama memiliki jumlah angka 9 sesuai dengan kegemaran Jenderal TNI M.Jusuf.

Pesawat C130 J Super Hercules

Indonesia masih memerlukan pesawat Hercules saat ini dan seterusnya karena sebagai negara Kepulauan dimana angkutan udara sangat memainkan peranan dalam memindahkan orang dan barang dari satu daerah ke daerah lain dan di pulau berbeda dengan sesingkat mungkin

Pesawat yang kini ada memang sudah banyak yang berumur dan walau masih dinyatakan laik terbang dengan melakukan retrofit untuk memperpanjang usia penggunaan namun kabarnya Indonesia akan segera membeli pesawat C130 generasi terbaru yaitu C130 J Super Hercules.

Engine Start ( Foto : Erry M Subhan )
Engine Start ( Foto : Erry M Subhan )

Kemampuan Pesawat dan Kesigapan Kru

Seberapapun besarnya kemampuan sebuah pesawat tanpa kesigapan dan kemampuan awaknya dalam menjalankan berbagai operasi akan sia-sia, pesawat Hercules yang selalu ingin terbang kembali saat sudah mendarat dari misi sebelumnya akan selalu membutuhkan awak yang siap dan sigap setiap waktu.

Hal tersebut sudah dibuktikan oleh pesawat Hercules dengan para kru nya dari TNI AU yang tidak pernah dan tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu 1 menit pun untuk segera melaksanakan misi yang diinstruksikan baik itu pada tengah malam hari sekalipun.

Mission Accomplished atau misi telah dilaksanakan yang selalu terdengar setelah usai misi membuktikan bahwa pesawat C130 Hercules telah membuktikan slogan 'One Plane Many Missions' dan kru pesawat dari TNI AU telah membuktikan keprofesionalannya sebagai patriot Bangsa.

Apapun misinya, dimana pun itu, Hercules sudah pernah disana dan akan selalu kembali kesana, itulah ungkapan dari pabrikan Lockheed Martin.

Hadirlah terus para Rajawali dari Skadron 31, Herky dari Skadron 32 dan Unicorn dari Skadron 33 di angkasa Nusantara  dan mengukir lebih banyak lagi sejarah,  Indonesia masih dan akan terus membutuhkan jasa-jasamu semua,

Selamat Berulang Tahun Hercules di Indonesia, walau telat 3 bulan (1 Maret 1960 - 1 Maret 2020).

Hercules memang hebat... Herctastic !

Referensi :

1. Buku 50 Tahun Hercules (Tjokong Tarigan Sibero)

2. C130Hercules.com

3. uswarplanes.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun