Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tips Merencanakan Liburan Bulan Madu dan Romantis

22 Mei 2020   13:46 Diperbarui: 22 Mei 2020   14:12 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila kita baru menikah, kebanyakan aktivitas dan waktu yang terbatas dalam bulan madu akan membuat kita justru cepat letih dan akan berkesan seperti berlibur berdua saja seperti yang mungkin pernah dilakukan, tidak ada momen-momen yang memberikan bumbu romantisme.

Kegiatan snorkeling bersama, mengunjungi spot-spot wisata yang mungkin sudah pernah dilakukan sebelumnya sangat dapat justru menjauhkan dari tujuan, terkadang nostalgia bagus untuk mengingatkan kita akan masa lalu tapi tidak selamanya hal ini berlaku dalam setiap keadaan.

Aktivitas private dinner di tepi pantai akan terlihat romantis dalam foto di brosur tapi setelah kita lakukan,  tidak selamanya demikian terlebih bila hal yang dibicarakan selama dinner justru makanan yang terlalu manis atau asin, jadi me review makanan bukan saling mengucapkan kata-kata romantis.

Akan tetapi  akan berbeda bila kita menyantap makan pagi di tengah laut di sebuah kapal sambil menikmati keindahan matahari terbit  dan ditemani oleh sarapan dan kopi atau teh hangat yang secara khusus disediakan, walau singkat waktu tapi momen romantismenya akan sangat berkualitas

Lokasi

Lokasi juga sama pentingnya dalam liburan romantis karena akan memberikan ambience ( kesan pada keadaan tempat kita berada) kepada pasangan selama berada di lokasi tersebut. Kalau kita tidak suka panas, hindari  memilih pulau karena ini akan menganggu momen yang sudah terbangun sebelumnya dan menjadi sulit untuk memulai dengan kegiatan berikutnya dan berimbas pada tujuan pada akhirnya.

Sebagai contoh bila pasangan kita ingin jalan-jalan sambal ngopi di sore hari, tapi ditolak oleh pasangannya karena alasan masih terik matahari walau sudah jam 5 sore, sudah tentu akan memberikan respon negatif pada pasangan kita.

Penolakan akan mengganggu momen yang sudah terbangun selama berlibur, dan itu tidak diinginkan.  Dan ketika ada rencana untuk makan malam romantis selanjutnya maka akan mungkin menghambat untuk memulainya lagi karena pasangan kita ngambek  dan lainnya.

Jika kita ingin lebih banyak menghabiskan waktu berdua di penginapan, coba memilih lokasi penginapan yang sedikit jauh dari keramaian (remote), hal ini membuat kita berdua dapat lebih mendapatkan waktu yang berkualitas terutama bagi yang ingin mendapatkan momongan, namun jangan lupa untuk memberi pelatuk pada suasana disekitar berdua, bisa dengan berpakaian yang berbeda didepan pasangan atau lainnya.

Penginapan

Penginapan justru menjadi hal yang terakhir dalam merencanakan liburan romantis namun bukan berarti tingkat kepentingannya paling rendah, justru ini yang berfungsi sebagai kendaraan akhir dalam mengantarkan kita ke tujuan,  seperti naik pesawat, semua bagasi sudah masuk, menunggu di terminal keberangkatan dan saatnya tinggal landas.

Penginapan dalam liburan romantis tidak hanya sekedar untuk melakukan kegiatan kamar dan atau beristirahat saja tapi lebih dari itu, sebuah penginapan yang memiliki kolam renang pribadi yang satu bagian dari area kamar kita akan dapat membuat kita melakukan kegiatan kamar di luar atau outdoor tanpa ada yang melihatnya, sebuah pilihan tambahan dan mencoba sesuatu yang baru atau suatu hal yang selalu ingin dilakukan sebelumnya mungkin.

Sebuah penginapan di sebuah pulau dengan kamar mandi yang open roof atau terbuka atapnya tidak hanya akan memberikan sesuatu yang sensational tapi juga membuat mimpi beberapa dari kita menjadi kenyataan dan hal tersebut akan memberikan bensin super ekstra untuk kita menginjak gas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun