Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rehat dan Rileksasi

7 Maret 2020   22:42 Diperbarui: 7 Maret 2020   22:45 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang selalu diisi dengan kegiatan-kegiatan yang rutin dan terkadang ditambah dengan yang non rutin, badan dan pikiran kita akan membutuhkan waktu untuk berisitirahat agar dapat kembali beraktifitas pada hari berikutnya dan seterusnya.

Tidur tidak selamanya berarti kita mengisitirahatkan badan dan pikiran kita dimana terkadang justru saking stress nya kita akan sesuatu, mimpi kita akan juga dihinggapi dengan hal-hal yang seharusnya tidak ada di waktu kita tidur.

Jika kita adalah seorang yang dalam melakukan pekerjaannya pergi dari satu tempat ke tempat lain secara regular akan menganggap bahwa dengan tidak berpegian ke sebuah tempat itu akan mengistirahatkan badan dan pikiran, hal ini adalah juga tidak tepat.

Atau berada di rumah seharian dengan tidak melakukan kegiatan apa-apa juga belum bisa dikatakan bahwa kita sedang beristirahat.

Jadi bagaimana seharusnya isitirahat itu?

Memang benar dengan berisitirahat berarti kita berhenti melakukan kegiatan yang sedang atau biasa lakukan dalam kehidupan sehari-hari akan tetapi untuk dapat mendapatkan manfaat dari isitirahat itulah yang kebanyakan dari kita belum memahaminya.

Beberapa hal yang berhubungan dengan manfaat dari istirahat yang benar adalah apabila sebagai berikut :

  • Menghilangkan rasa letih
  • Mengurangi atau menghilangkan ketegangan otot-otot
  • Memberikan kedamaian dalam pikiran
  • Mengurangi detak jantung yang cepat
  • Membuat tekanan darah turun atau kembali ke normal
  • Menstabilkan atau menghilangkan hormon yang stress
  • Menstabilkan hela napas

Badan kita memiliki hak untuk beristirahat, begitu pula pikiran kita, rutinitas tidak hanya menguras tenaga akan tetapi pikiran juga.

Konsep Rehat dan Rileksasi ini apabila diterapkan dalam wisata akan menciptakan sebuah waktu dimana kita benar-benar menguasai waktu kita sendiri, kapan kita ingin melakukan aktifitas dan kapan tidak, tidak berdasarkan skedul yang sebelumnya telah ditetapkan.

Mungkin dalam sehari-hari kita hanya memiliki waktu beristirahat dalam artian tidur nyenyak rata-rata hanya 5-6 jam sedangkan sisanya 18-19 jam lainya beraktifitas,  sedangkan dengan konsep rehat dan rileksasi , keadaan tersebut berubah bisa sebaliknya.

Pemilihan lokasi atau destinasi sebagai tempat untuk konsep liburan Rehat dan Rileksasi ini tidaklah asal pilih atau mainstream sekalipun, karena harus berdasarkan preferensi dan pilihan masing-masing individu.

Apabila kita menyukai daerah daratan tinggi namun kita memilih pantai untuk liburan belum tentu dapat mencapai rehat dan rileksasi karena awal pilihanlah yang menentukan dan akan seterusnya akan membuat momen demi momen dalam liburan kita dapat berjalan sesuai dengan keinginan.

Apabila kita memilih pantai dengan segalanya yang justru membuat kita lebih banyak aktifitas seperti snorkeling, berjalan di pantai atau berenang yang pada akhirnya waktu kita beristirahat kembali kepada saat di rutinitas.

Mengistirahatkan badan mungkin bisa cukup dengan tidur cukup atau jika ingin bisa dua kali lipat dari biasanya saat berlibur, namun untuk mengistirahatkan pikiran tidaklah cukup dengan banyak tidur.

Pengalihan pikiran dengan melakukan aktifitas menyenangkan hanya bersifat sementara dan saat kita berhenti melakukan aktifitas, pikiran kita kembali kepada keadaan sebelum beraktifitas, seperti stress dengan pekerjaan atau memikirkan pekerjaaan yang belum selesai.

Jadi bagaimana konsep rehat dan rileksasi itu ?

Kata kunci nya adalah be the master of your own life and time, itulah jawaban yang seharusnya menjadi awal dalam kita mengambil keputusan akan kemana kita berlibur, kita tidak boleh diatur oleh segala agenda atau skedul yang sebenarnya awalnya kita sendiri yang memilihnya ketika ditawarkan oleh travel agent.

Pilihlah tempat yang memang kita suka dengan segala sesuatu dimana segala yang ada disekitarnya juga akan membuat kita nyaman dalam arti yang sebenarnya.

Liburan biasanya berlangsung cepat akan tetapi dengan konsep rehat dan rileksasi tidak hanya akan membuat waktu terasa lebih lama akan tetapi juga membuat kita berada didunia kita sendiri dan kita menjadi tuannya yang menguasai waktu dan hidup kita sendiri.

Dan pada akhir liburan tidak hanya badan terasa segar tapi juga pikiran yang jernih dan fresh walau isi dompet akan terkuras dengan biaya yang biasanya tidak murah untuk liburan dengan konsep rehat dan rileksasi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun