Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Konsep R&R dalam Wisata Mewah

5 Desember 2019   22:45 Diperbarui: 5 Desember 2019   23:39 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka tidak membatasi jumlah wisatawan yang datang dengan cara hanya membidik wisatawan dengan segmen dengan pendapatan yang luar biasa tingginya dengan berlibur ke destinasi yang telah mereka kembangkan khusus  dan sangat terpisah dengan segmen lain, bukan dipisahkan.

Rest bukan hanya mengenai 'good quality sleep' tapi lebih dari itu dimana mereka menawarkan sesuatu yang benar-benar dapat mengistirahatkan aliran darah wisatawan istilah yang biasa tegang dalam rutinitas yang dihadapkan oleh pengambila keputusan penting. 

Relaxation juga bukan sekedar duduk santai dipasir tapi juga memberikan pilihan akan aktivitas yang dapat membuat wisatawan tidak harus diatur oleh sebuah itinerary untuk hari kedua, ketiga dan seterusnya, kapan dia ingin melakukan aktivitas disaat itulah mereka melakukannya.

Konsep R&R ini jelas terpisah dengan segmen lain karena itulah makna dari konsep wisata mewah dimana tidak hanya berfokus kepada layanan tapi juga destinasi serta tidak tergantung kepada permintaan karena dalam wisata mewah yang selalu ditunggu dari wisatawan dan juga merupakan kata-kata favorit saya  adalah 'I do not expect this" atau saya tidak mengira mendapatkan layanan seperti ini.  

Dalam menerapkan layanan di segmen premium sekalipun, saya selalu tidak hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan wisatawan sesuai dengan pilihan saja namun sebisa mungkin untuk memberikan pelayanan atau sesuatu yang tidak diduga-duga atau offer then with the unexpected.

Dan dalam beberapa situasi dimana ada hal yang diminta oleh wisatawan namun saya tidak yakin, saya menerapkan apa yang diterapkan dalam tentara yang selalu dengan jawaban siap ! namun dengan kata berbeda yaitu baik, kami akan cek terlebih dahulu dan akan memberikan jawaban atas ketersediaannya. Tamu akan membenci jawaban 'saya tidak tahu atau saya kurang tahu' tanpa ada terusannya.

Apakah konsep R&R dapat diterapkan atau bahkan yang ingin diterapkan di Labuan Bajo ? jawaban tersebut masih berada di para ahli wisata yang sudah berpengalaman berpuluh-puluh tahun pastinya dan kita akan mendukungnya selama itu memberikan manfaat kepada masyarkat lokal dan menyumbangkan devisa negara  dengan porsi lebih besar dari segmen lain di wisata.

Akan tetapi dengan melihat apa yang diterapkan oleh Selandia Baru dalam menggaet wisatawan super kaya baik dalam segi layanan dan destinasinya, maka secara pribadi saya bisa katakan bahwa dibutuhkan destinasi lain yang dapat mewujudkan apa yang telah diraih oleh Selandia Baru.

Dan terakhir dari 7 keajaiban alam dimana Komodo masuk didalamnya, apa hanya Komodo yang menerapkan wisata super premium ini dan juga ke 7 keajaiban alam ini dipilih oleh penduduk dunia dan untuk dinikmati oleh penduduk dunia dari semua segmen.

Salam Pariwisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun