Jadi apa yang membuat private island sebuah destinasi mewah? pengalaman berlibur yang sesuai dengan pilihan dan preferensi wisatawan di segmen mewah dan privasi adalah jawabannya.
Setiap orang memiliki pilihan dan preferensi dalam berlibur, jika wisatawan di segmen umum, hal yang terpenting bagi mereka adalah mereka dapat berlibur dan keluar dari rutinitas dan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama teman dan saudara.
Untuk yang segmen premium mereka akan memilih dari segi kualitas terutama dalam layanan dan mereka yang segmen mewah, mungkin keinginan mereka bisa jadi diluar dugaan seperti menginap di pedesaan yang di kelilingi bukit; jauh dari keramaian atau para isterinya ingin belajar memasak makanan lokal langsung di dapur rumah penduduk lokal.
Dengan sadar dan tidak disadari oleh kita semua termasuk para Otoritas Daerah bahwa wisata itu pada dasarnya sudah sebuah kemewahan karena semua orang akan mengeluarkan uang diluar dari kebutuhan sehari-harinya.
Malah, ada yang harus menabung untuk sebuah liburan, jadi bila ada yang mengatakan hanya untuk orang yang berduit saja, semua individu  yang ingin liburan sudah pasti berduit dan berkantong tebal hasil dari tabungan.
Namun, kembali kepada individu masing-masing untuk menempatkan mereka sendiri apakah di segmen biasa atau segmen premium dalam mendapatkan pengalaman selama berlibur, dan untuk individu yang super kaya tersebut tidak perlu mendapatkan pengakuan bahwa mereka kaya dan berduit yang hanya bisa ke destinasi untuk orang berduit.
Karena dalam berlibur bukan pengakuan yang mereka butuhkan namun lebih kepada bagaimana liburan mereka dapat melepaskan kepenatan mereka dalam sehari-hari yang jelas berbeda tingkatannya dengan yang di segmen premium
Wisata Premium di Indonesia
Wisata Premium juga sebenarnya bukan sesuatu yang baru, di daerah lain seperti Lombok, Bali, Manado sudah ada yang menawarkan wisata dengan layanan premium karena pada dasarnya menurut saya bahwa premium pada wisata itu layanan bukan destinasi. Â
Sebuah liburan keluarga yang menginap di sebuah private villa dengan tersedia seorang driver, butler dan juru masak yang siap 24 jam dalam menjawab bunyi lapar perut anak-anak kita ditengah malam, apakah itu bukan sebuah liburan dengan layanan premium dan juga hassle free ?
Sebagai penutup dan akhir kata, izinkan saya mengatakan bahwa Premium bukan dan belum mewah bahkan masih jauh dari sebuah keekslusifan, sebuah kamus untuk orang berduit.