Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kenapa Wisata Kapal Pinisi Mahal?

24 September 2018   13:00 Diperbarui: 24 September 2018   21:43 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Solar

3. Bahan makanan dan minuman untuk tamu 

4. Air bersih

Dari keempat komponen biaya tersebut yang paling tinggi adalah solar. Konsumsi solar untuk masing-masing kapal pinisi memang berbeda tergantung dengan fasilitas kapal yang menggantungkan penggunaaan listrik serta jenis mesin yang menggerakan kapal tersebut. Biasanya kapal pinisi menghabiskan solar sebanyak 4-7 liter setiap menit nya sehingga misalnya perjalanan dari Serangan di Bali menuju ke Gili Tramena ( Trawangan, Meno dan Air ) di Lombok itu di tempuh selama kurang lebih 15-17 jam bisa dibayangkan biaya yang harus dikeluarkan hanya untuk solar.

Biaya solar ini juga tidak hanya untuk kapal nya saja, namun juga untuk 'tender' nya atau speedboat untuk transportasi tamu ke darat atau snorkeling. Kapasitas tangki solar biasa nya dapat memuat hingga 12 ton solar tapi berbeda untuk masing-masing kapal.

Biaya yang termahal kedua adalah konsumsi untuk makanan dan minuman para tamu dimana standar yang ditetapkan oleh masing-masing kapal berbeda namun standar yang terendah pun cukup tinggi dengan jenis menu standar untuk orang asing, belum lagi bila ditambah dengan minuman ber alkohol seperti bir dan wine.

Untuk air bersih biasa dibeli saat berangkat sebanyak kapasitas tangki air dan sisa nya dapat diproduksi dari air laut untuk keperluan cuci dan toilet saja.

Sedangkan biaya clearing di Syahbandar hanya sekali saat keberangkatan, namun yang membuat biaya clearing ini sedikit tinggi adalah pengelola kapal diwajibkan melakukan clearing melalui agen, tidak boleh langsung karena sesuai apabila terjadi sesuatu dengan kapal  seperti kecelakaan maka otoritas pelabuhan akan mencari pihak agen bukan pihak pengelola kapal.

Selain biaya-biaya tersebut, semua pemilik kapal dengan PMA harus menggunakan partner lokal berbangsa Indonesia untuk kepemilikan kapal ini karena dalam PMA, orang asing hanya boleh memiliki 49% saham sedangkan partner lokal 51% sehingga hal ini pastinya menyedot keuntungan para pemilik kapal juga pada akhirnya.

Dalam hal pembagian keuntungan. Hal ini pasti membuat para pemilik kapal akan memiliki strategi untuk memaksimalkan keuntungan sesuai hukum usaha yaitu 'maximum profit' dengan cara menyesuaikan kepada harga jual kepada tamu.

Semua biaya inilah yang membuat biaya wisata kapal pinisi pada umum nya mahal bisa hingga puluhan juta per orang. Sebagai contoh untuk biaya charter per malam saja, paling murah mungkin sekitar USD 4,000 untuk kapasitas 12-14 orang dan yang paling mahal sepengetahuan saya adalah USD 18,000 per malam ( Salah satu aktris Hollywood pernah charter kapal ini di Labuhan Bajo).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun