Suatu kali aku mendengar suatu ceramah seorang muballigh senior sekitar tahun 1989 di Kampus Mubarak Kemang Bogor. Saat itu aku masih mengenyam pendidikan untuk jadi seorang muballigh. Sang penceramah menyampaiakan, "Kunjungan seorang Khalifah ke suatu negara, akan banyak memberikan berkah bagi pemerintah dan rakyat negara itu. Demikian juga bagi Jemaat dan perkembangannya ke depan."
Aku sangat yakin dengan apa yang beliau sampaikan itu adalah hal yang benar. Fakta-fakta yang terjadi di Amerika, Kanada, Afrika dan Eropa menjadi bukti nyata dengan apa yang beliau sampaikan. Aku cukup serius menyimak ceramah tersebut saat itu bahkan sampai menangis terisak-isak.
Mengingat negaraku, Indonesia. Aku merasa sedih dan berucap dalam tangisku, "Betapa malangnya negaraku bila luput dari nikmat kunjungan khalifah yang penuh berkah itu." Tapi Alhamdulillah... Seketika itu juga aku melantunkan doa-doa. Ku minta dalam doa-doaku, "Ya Allah... janganlah kiranya Engkau luputkan bangsa dan negeriku dari berkah kunjungan khalifah-Mu ya... Allah..."
Anehnya saat itu juga tangisku reda, karena muncul suatu keyakinan dalam diriku bahwa suatu saat insyaa Allah doa-doaku tersebut akan terkabul. Aku sangat yakin doaku itu khusuk dan tulus dan yakin pula dengan kebenaran janji Allah, "Berdoalah kamu pada-Ku! Niscaya Aku akan mengabulkannya." Lengkapnya Allaah berfirman:
وَ قَالَ رَبُّکُمُ ادۡعُوۡنِیۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَکُمۡ ؕ اِنَّ الَّذِیۡنَ یَسۡتَکۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِیۡ سَیَدۡخُلُوۡنَ جَہَنَّمَ دٰخِرِیۡنَ
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku; Aku akan mengabulkan (doa)mu. Sesungguh-nya orang-orang yang menyom-bongkan diri untuk beribadah kepada-Ku, mereka pasti akan masuk ke dalam Jahanam dalam keadaan terhina.”(Al-Mu’min:61)
Ternyata sekitar 10 tahun berikutnya, benar saja nikmat dan karunia besar kunjungan khalifah ke negeriku, terwujud. Indonesia menerima berkah tersebut tepat pada tahun 2000. Khalifah Ke IV Jamaah Muslim Ahmadiyah Internasional kala itu, Hadhrat Mirza Thahir Ahmad rh datang berkunjung ke Indonesia selama lebih dari 1 bulan. Di Jakarta dan berbagai daerah diadakan seminar dan pertemuan-pertemuan nasional dan internasional yang beberapa dari antaranya disiarkan live ke seluruh penjuru dunia melalui MTA (Muslim Television Ahmadiyya).
Sekilas disampaikan di sini bahwa setelah 3 tahun sejak kunjungan beliau ke Indonesia beliau dipanggil oleh Allah SWT yaitu tahun 2003. Sejak itu pula terpilihlah Hadhrat Mirza Masrur Ahmad sebagai Khalifah yang ke V dalam silsilah Khilafat dalam Jamaah Ahmadiyah Internasional. Beliau lah yang memimpin Jamaah Ahmadiyah sedunia sampai saat ini. Dengan beliau juga pada tahun 2013 di Singapure hamba yang lemah ini beserta isteri dapat karunia pula bertemu dan mengadakan mulaqat menjadi suatu kenangan yang tak terlupakan.
Setelah kunjungan Khalifah ke Indonesia mulailah terjadi babak baru perkembangan Jemaat Ahmadiyah di Indonesia. Banyak yang akhirnya benar-benar mengerti dan bai'at, masuk dalam Jamaah Muslim Ahmadiyah. Banyak pula yang semakin simpati walau tidak sedikit juga yang jadi iri dan menyebarkan kedengkian bahkan perlawanan.
Alhamdulillah hampir bersamaan dengan itu juga mulai bergulir masa reformasi di negara Indonesia. Suatu keadaan yang membuat Indonesia semakin baik dari waktu ke waktu sampai masa sekarang ini dimana mendapat nikmat dan karunia memiliki seorang presiden yang sangat berpengaruh dalam jajaran para pemimpin negara dan alhamdulillah bisa berkuasa dalam 2 periode kepresidenan hingga saat ini.
Suatu nikmat dan kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi bahkan bisa mulaqat (bertatap muka) dengan khalifah ke IV rh pada tahun 2000 itu dua kali. Satu kali di Indonesia dan satu kali lagi di Jalsah London pada tahun itu juga. Alhamdulillah tsumma alhamdulillah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H