Mohon tunggu...
Ahmad Arifin24
Ahmad Arifin24 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Cerpen Kamu Berhak Kecewa, Antologi Puisi Rintik-Rintik Pilu, Jejak Yang Tersisa, Rampai Harapan, Mendamba di Bawah Rembulan, Mulai Dari Awal, Untuk Perempuan Yang Ingin Kupeluk Erat, Kumpulan Quotes Gagal Lalu Bangkit Kembali.

Baca dan tulislah agar tidak lupa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Memori Ibu di Dalam Hatiku

5 Juli 2024   17:37 Diperbarui: 5 Juli 2024   17:37 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari relung hati tersimpan jelas 

Bayangan Ibu senyumnya tak lepas

Hangatnya pelukan cinta tak bertepi

Jiwa yang teguh terbangun fondasi  


Setiap tetes air mata

Setiap doa yang terucap

Menjadi saksi bisu kasih sayang tak terhingga

Pengorbanan tak ternilai ia berikan tanpa harap 


Membentuk karakter memandu langkah kehidupan

Dalam benak, sungguh indah terpatri kenangan   

Tatapan lembut yang penuh pengertian 

Menyinari hati menuntun kepada kebenaran


Cintaku tak pernah pudar, meskipun alam telah berbeda

Ikatan erat terjalin dalam benang tiada putus 

Memori Ibu, harta paling berharga

Menjadi sumber kekuatan yang akan selalu ada


Bersama Ibu, kutemukan makna sejati

Kasih sayang yang tak akan pernah terganti

Di dalam hatiku! Ibu, engkau abadi

Selamanya, terukir dalam sanubari



Ambon, 5 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun