Kau berikan padaku
Layaknya seorang pujangga terkenal
Sebuah puisi indah yang kau ciptakan Tentang keikhlasan dalam berkurban
Tolahlah kata-kata ini
Yang kutitipkan pada bait-baitmu
Agar mampu merangkai makna yang tulus
Tentang kebesaran hati yang memancar kemuliaan
Berkurban, bukan semata tentang menyembelih hewan
Tapi lebih dari itu, ia adalah simbol keikhlasan
Memberikan yang terbaik dari yang kita miliki
Tanpa mengharapkan selain ridha-Nya
Lihatlah, bagaimana Nabi Ibrahim
Dengan rela hati menaati perintah-Nya
Membawa Ismail yang dikasihi
Siap untuk dijadikan kurban atas perintah-Nya
Tak terbayangkan betapa beratnya
Hati seorang ayah yang mencintai anaknya
Namun ia rela, demi taat pada Sang Pencipta
Dan itu, itulah keikhlasan yang sejati
Hewan kurban yang kita berikan
Hanyalah simbol dari kesetiaan dan pengorbanan
Kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Yang senantiasa memberikan berkah dan rahmat-Nya
Kurban bukanlah sekadar tradisi
Tapi ia adalah wujud keikhlasan yang terpatri
Dalam setiap langkah dan gerak kita
Untuk mencapai ridha-Nya yang abadi
Oleh karena itu, janganlah ragu
Untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim
Dengan hati yang ikhlas, kita berkurban
Menyambut datangnya rahmat dan ampunan-Nya
Kini, kutitipkan kepada-Mu
Puisi ini yang kutulis dengan tulus
Semoga menjadi bahan renungan
Untuk menjaga dan memperkuat keikhlasan dalam berkurban.
Ambon, 17 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H