Mohon tunggu...
Ahmad Arifin24
Ahmad Arifin24 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Cerpen Kamu Berhak Kecewa, Antologi Puisi Rintik-Rintik Pilu, Jejak Yang Tersisa, Rampai Harapan, Mendamba di Bawah Rembulan, Mulai Dari Awal, Untuk Perempuan Yang Ingin Kupeluk Erat, Kumpulan Quotes Gagal Lalu Bangkit Kembali.

Baca dan tulislah agar tidak lupa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ruang Rindu

10 Juni 2024   20:40 Diperbarui: 10 Juni 2024   21:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ruang sunyi yang kini kosong

Kulihat hanya sepi dan hampa

Namun di dalam sana tersimpan rindu

Yang tak pernah pudar meski jarak memisahkan

Tiang-tiang kayu berderit merindukan kehadiranmu

Kursi tua menyimpan jejak langkahmu

Dan meja kecil yang dulu kita berbagi cerita

Kini hanya bersaksi bisu tentang kehilanganmu

Di setiap sudut ruang ini

Terpahat kenangan manis bersamamu

Senyummu yang selalu menghangatkan hatiku

Suaramu yang selalu mengalun indah di telingaku

Tak ada lagi tawa dan canda

Yang dulu sering mengisi ruang ini

Hanya sunyi yang kini menggantikannya

Menyisakan rindu yang semakin dalam dan merindukanmu

Ruang ini kini menjadi saksi bisu

Akan rindu yang tak kunjung usai

Di dalamnya terukir kisah cinta kita

Yang tak pernah pudar walaupun kini tak bersama

Namun ku yakin suatu saat nanti

Ruang ini akan kembali bercahaya

Karena kau dan aku akan bersatu kembali

Di ruang ini yang penuh dengan rindu

Hingga saat itu tiba

Biarkan rindu ini membuncah dalam hati

Menjadi bahan bakar yang akan membawa kita

Ke ruang rindu yang penuh dengan cinta abadi.

Ambon, 10 Juni 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun