Mohon tunggu...
Ahmad Arifin24
Ahmad Arifin24 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Cerpen Kamu Berhak Kecewa, Antologi Puisi Rintik-Rintik Pilu, Jejak Yang Tersisa, Rampai Harapan, Mendamba di Bawah Rembulan, Mulai Dari Awal, Untuk Perempuan Yang Ingin Kupeluk Erat, Kumpulan Quotes Gagal Lalu Bangkit Kembali.

Baca dan tulislah agar tidak lupa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Doa

9 Juni 2024   15:59 Diperbarui: 9 Juni 2024   16:09 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdoa (freepik.com)

Oh Tuhan yang Maha Tunggal Pemilik segala ciptaan

Kami datang dengan penuh kerinduan

Hadir di hadapanMu dengan segala kerendahan

Kami hanyalah manusia yang lemah

Terkungkung dalam dosa dan kesalahan

Namun tetap terjaga harapan

Bahwa kasih dan rahmatMu tak pernah berakhir

Senandung doa kami mengalun

Seperti seulas sinar di angkasa

Tak berhenti hingga sampai di syurga

Tempat kami berharap bertemu denganMu

Di tengah gelapnya dunia

Kami mencari pancaran cahayaMu

Untuk menerangi jalan yang terjal

Menuju kehidupan yang lebih baik

Di saat hati tak karuan Kami mencari ketenangan dalam doa

Mengadu kepadaMu segala beban

Dan berharap mendapat jalan keluar

Oh Tuhan, Engkaulah sumber kekuatan

Pelita dalam kegelapan

Dengan senandung doa yang tulus

Kami mengharapkan ridhaMu selalu

Tak ada yang lebih indah daripada doa

Yang mengalun dari kedalaman hati

Menghapuskan segala keraguan dan ketakutan

Menjadi jembatan untuk berkomunikasi denganMu

Kami berdoa untuk kebaikan bersama

Untuk cinta, perdamaian, dan keadilan

Oh Tuhan, dengarkanlah senandung doa kami

Dan kabulkanlah harapan-harapan yang terpendam

Senandung doa ini kami haturkan

Dari hati yang tulus dan ikhlas

Semoga terus menyala dalam diri kami

Sebagai tanda kesyukuran dan pengharapan akan kasihMu yang tak terhingga.

Ambon, 9 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun