Mohon tunggu...
Ahmad Arifin24
Ahmad Arifin24 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Cerpen Kamu Berhak Kecewa, Antologi Puisi Rintik-Rintik Pilu, Jejak Yang Tersisa, Rampai Harapan, Mendamba di Bawah Rembulan, Mulai Dari Awal, Untuk Perempuan Yang Ingin Kupeluk Erat, Kumpulan Quotes Gagal Lalu Bangkit Kembali.

Baca dan tulislah agar tidak lupa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Fenomena Langit Malam yang Menakjubkan: Keindahan Aurora di Tengah Dampak Badai Matahari

12 Mei 2024   20:21 Diperbarui: 12 Mei 2024   20:42 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena langit malam yang menakjubkan, yaitu Aurora, adalah sebuah fenomena alam yang menghasilkan pancaran cahaya yang menyala-nyala dan menari-nari di langit malam pada lapisan ionosfer. Aurora terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer bumi dan aktivitas kemunculan cahaya dari matahari. 

Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat gangguan dari matahari yang dikenal sebagai badai matahari (solar storm). Badai matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari. 

Gangguannya yang terjadi pada medan magnet bumi, dinamakan badai magnet (magnetic storm). Perubahan medan magnet yang mendadak tersebut menyebabkan partikel bermuatan yang ada di atmosfer meningkat atau berubah arah, seperti di lapisan ionosfer. 

Lantas apa yang menyebabkan terjadinya fenomena aurora di langit malam?

Fenomena aurora di langit malam disebabkan oleh interaksi antara partikel bermuatan dari angkasa, medan magnet Bumi, dan atmosfer Bumi. Proses ini dimulai dengan aktivitas di Matahari yang disebut pelepasan massa korona atau "coronal mass ejection" (CME). CME adalah pelepasan partikel bermuatan tinggi dari permukaan Matahari yang mengarah ke luar angkasa. 

Ketika CME mencapai Bumi, medan magnet Bumi akan terganggu. Ketika partikel bermuatan dari Matahari bertabrakan dengan medan magnet Bumi, terjadi proses yang disebut "magnetic storm" yang mempengaruhi atmosfer Bumi. 

Partikel bermuatan ini kemudian bertabrakan dengan molekul-molekul gas seperti nitrogen dan oksigen di atmosfer, melepaskan energi dalam bentuk cahaya yang terlihat di langit sebagai fenomena aurora.

Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada magnetosfer yang dikenal sebagai magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan aurora oval di kutub-kutub bumi yang simetri satu sama lain. Aurora muncul dalam berbagai bentuk yang berbeda, dengan penampakannya berubah-ubah. 

Tahap paling indah adalah pada tengah malam. Aurora juga membentuk pita-pita cahaya dengan berbagai warna, biasanya berwarna hijau, kuning, biru, atau merah tua. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Warna yang terlihat bergantung pada ketinggian dan jenis molekul yang ada di atmosfer. 

Elektron berenergi tinggi dan proton bergerak ke bawah menuju medan magnet bumi dan bertumbukan di atmosfer yang kebanyakan mengandung atom-atom oksigen dan nitrogen. Hasil dari tumbukan tersebut adalah atom-atom dan molekul-molekul yang ada di atmosfer tereksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi. 

Warna-warna yang kita lihat pada aurora bergantung pada gas di atmosfer yang bertumbukan dengan partikel bermuatan yang dibawa oleh angin matahari.Terdapat dua gas utama yang ada di atmosfer yang paling berpengaruh pada pembentukan cahaya aurora: oksigen dan nitrogen. 

Keduanya berperan penting dalam menghasilkan warna-warna yang terlihat pada aurora. Oksigen menghasilkan warna merah dan hijau, sedangkan nitrogen menghasilkan warna biru dan hijau.

 Kombinasi dari warna-warna ini menghasilkan berbagai warna yang terlihat pada aurora, seperti hijau, kuning, biru, atau merah tua. Fenomena aurora ini telah menjadi perhatian para ahli dan masyarakat, terutama ketika badai matahari yang terjadi memicu kejadian ini. 

Badai matahari adalah fenomena yang terjadi ketika badai energi dari matahari mencapai Bumi. Dalam beberapa tahun terakhir, badai matahari telah meningkatkan kejelasan dan keindahan aurora. Badai matahari mempengaruhi aurora dengan cara meningkatkan energi yang diterima oleh gas-gas di atmosfer, membuat warna-warna yang dihasilkan lebih jelas dan menakjubkan.

Badai matahari yang terjadi pada tahun 2024 telah memunculkan fenomena cahaya utara atau aurora borealis di belahan Bumi utara dan cahaya selatan atau aurora australis di belahan Bumi selatan.

Aurora australis biasanya muncul di lintang selatan bumi, di wilayah-wilayah seperti Australia dan Selandia Baru, sedangkan aurora borealis muncul di daerah-daerah lintang utara bumi. Keduanya dibedakan menurut posisi munculnya.

Hal ini dipicu oleh partikel energik yang diarahkan ke kutub Bumi dan bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen di atmosfer bumi. Beberapa negara melaporkan kemunculannya, termasuk Australia, Eropa bagian utara, dan Kanada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun