Mohon tunggu...
𝗔𝗵𝗺𝗮𝗱 𝗙𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹
𝗔𝗵𝗺𝗮𝗱 𝗙𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹 Mohon Tunggu... Lainnya - writer

"Menulis adalah cara untuk berbicara tanpa terdengar." - Thomas Mann

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terjebak dalam Sengatan

5 Agustus 2024   14:23 Diperbarui: 5 Agustus 2024   14:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com/SimonMettler


Kehidupan, bagai padang yang terselubung

Sengatan merasuk, membelenggu jiwa

Mencoba menghindar, namun sia-sia

Terperangkap dalam labirin kesengsaraan

***

Setiap napas, terasa bagai duri

Setiap langkah, bagai menginjak bara api

Senyuman palsu, menutupi luka yang menganga

Hati terkoyak, terkurung dalam derita

***

Ingin berlari, namun kaki tak mampu bergerak

Ingin berteriak, namun suara tercekat di tenggorokan

Keputusasaan menghantui, bagai bayang-bayang gelap

Kesendirian membunuh, perlahan-lahan

***

Namun, secercah harapan masih tersisa

Tekad untuk bertahan, untuk melawan

Meski terjebak dalam sengatan, tak akan menyerah

Akan terus berjuang, untuk meraih kehidupan yang bermakna

***

Satu langkah demi satu langkah, menuju kebebasan

Menyingkirkan sengatan, memulihkan jiwa

Menemukan kembali, cahaya dalam kegelapan

Menjadi saksi, bahwa hidup tak pernah menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun