Mohon tunggu...
𝗔𝗵𝗺𝗮𝗱 𝗙𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹
𝗔𝗵𝗺𝗮𝗱 𝗙𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹 Mohon Tunggu... Lainnya - writer

"Menulis adalah cara untuk berbicara tanpa terdengar." - Thomas Mann

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak di Balik Bayangan

3 Agustus 2024   19:47 Diperbarui: 3 Agustus 2024   19:52 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: pexels.com/Mumtahina Tanni

Senyummu dipaksakan, menahan perih

Takut kehilangan sisa cinta yang ada

Hatimu menjerit ingin didengar

Namun suaramu tertelan kerasnya dunia

Kau mencoba bertahan, walau terhempas

Berharap kelak ada yang mengerti

Wahai anakku, betapa pedih nasibmu

Terlahir dalam bayang-bayang ketidakadilan

Namun jangan pernah menyerah, tetaplah berjuang

Suatu hari nanti, keadilan pasti datang

Biarlah air mata ini menjadi saksi

Betapa besar cintaku padamu

Kau anakku, yang terpilih, yang terluka

Namun tetap berharga di mataku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun