Setelah berhasil mendapatkan Batu Arkanis, Ical, Alan, dan Arcanus segera memasuki kapsul untuk melanjutkan petualangan mencari Batu Solaris yang berada di Lembah Matahari.
Saat berada di dalam kapsul, perut Ical tiba-tiba berbunyi keras, menandakan ia sangat lapar setelah melakukan perjalanan melelahkan di Gunung Abadi.
"Aduh, perutku lapar sekali nih," keluh Ical sambil memegangi perutnya.
Alan, yang sejak tadi diam-diam memperhatikan gelang pemberian Zahra, menoleh dan tersenyum.
"Tenang saja, Arcanus pasti sudah menyiapkan persediaan makanan untuk kita," ujarnya.
Benar saja, Arcanus segera mengeluarkan beberapa bungkus makanan dari dalam tas ranselnya.
"Ini, makanlah dulu. Kita masih punya perjalanan panjang menuju Lembah Matahari," kata Arcanus sambil menyerahkan makanan kepada Ical dan Alan.
Suasana di dalam kapsul menjadi lebih hangat dan santai saat mereka menikmati makanan bersama-sama. Setelah kenyang, Arcanus menjelaskan rencana perjalanan selanjutnya.
"Kita akan tiba di Lembah Matahari sekitar besok pagi. Jarak tempuhnya sekitar semalaman perjalanan," ujar Arcanus sambil menunjukkan peta hologram di depan mereka.
Ical mengangguk-angguk, lalu tiba-tiba teringat sesuatu.