Mohon tunggu...
Ahmad Wijaya
Ahmad Wijaya Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo

Pengamat dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Antara Cahaya dan Kegelapan: Refleksi Tentang Kehadiran Kecerdasan Buatan

26 Agustus 2023   12:17 Diperbarui: 28 Agustus 2023   09:23 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu pertanyaan mendasar adalah sejauh mana kita dapat mempercayakan keputusan penting kepada algoritma dan mesin.

Ketika AI digunakan dalam pengambilan keputusan kritis seperti dalam sistem peradilan atau seleksi tenaga kerja, masalah bias dan diskriminasi yang terkandung dalam data pelatihan dapat memunculkan hasil yang tidak adil.

Selain itu, ada kekhawatiran tentang dampak AI terhadap lapangan pekerjaan manusia. Sementara AI dapat meningkatkan efisiensi produksi, ini juga bisa berarti penggantian pekerja manusia dalam beberapa kasus.

Ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kita dapat mempersiapkan tenaga kerja manusia menghadapi perubahan ini dan memastikan keseimbangan yang adil antara otomatisasi dan lapangan pekerjaan.

Masalah etika juga muncul dalam konteks pengembangan AI yang semakin kompleks. Pertanyaan tentang apa yang seharusnya dilakukan AI dalam situasi moral dan bagaimana kita mengendalikan perkembangannya agar tetap sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip-prinsip etis merupakan tantangan yang penting untuk dijawab.

Menghadapi Tantangan dengan Bijak

Untuk memanfaatkan potensi cahaya dan mengatasi potensi kegelapan, diperlukan pendekatan yang bijaksana dalam mengembangkan dan menerapkan AI.

Langkah-langkah seperti mengawasi dan mengaudit algoritma untuk meminimalkan bias, memastikan transparansi dalam keputusan yang dibuat oleh AI, dan mendukung pelatihan dan pendidikan untuk adaptasi dalam dunia yang semakin dikuasai oleh teknologi adalah beberapa contoh pendekatan yang dapat diambil.

Dalam merangkai masa depan yang penuh dengan AI, penting bagi kita untuk tetap fokus pada nilai-nilai kemanusiaan, etika, dan keadilan.

Cahaya dan kegelapan akan terus hadir berdampingan, tetapi dengan pemahaman yang matang dan tindakan yang bijaksana, kita dapat membimbing cahaya AI menuju arah yang positif dan mencerahkan kehidupan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun