Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Argumented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam Pelatihan Praktis: Tranformasisi Pembelajaran untuk Guru Muda dan pemangku Kepentingan Pendidik

31 Januari 2025   01:08 Diperbarui: 31 Januari 2025   01:08 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pendidikan Fisika, UNESA, tersedia di https://pendidikan-fisika.fmipa.unesa.ac.id/post/potensi-dan-tantangan-ar-augmented-reality-dan-vr-virtual-reality-dalam-revolusi-pembelajaran-pendidikan-modern

Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam Pelatihan Praktis: Transformasi Pembelajaran untuk Guru Muda dan Pemangku Kepentingan Pendidikan

Oleh: A. Rusdiana

Perkembangan teknologi di era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan kualitas pelatihan bagi para guru dan tenaga kependidikan. Teknologi ini memungkinkan pembelajaran berbasis simulasi yang interaktif dan realistis, membantu guru mengembangkan metode pengajaran yang lebih efektif, terutama dalam bidang sains, teknologi, dan kejuruan.

Secara teori, AR dan VR memberikan pengalaman imersif yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan lingkungan virtual atau tambahan realitas digital. Namun, masih terdapat kesenjangan (GAP) dalam penerapannya di sektor pendidikan Indonesia, seperti keterbatasan infrastruktur, kurangnya pelatihan bagi guru, serta minimnya investasi dalam teknologi ini. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi manfaat AR dan VR dalam pelatihan guru muda dan pemangku kepentingan pendidikan guna menghadapi tantangan era 5.0 dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Berikut Pembahasan: 5 Konten Pembelajaran dari Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam Pelatihan Praktis: 

Pertama: Simulasi Pengajaran Interaktif; AR dan VR memungkinkan guru untuk berlatih mengajar dalam lingkungan virtual yang aman dan realistis. Dengan simulasi kelas berbasis VR, guru dapat melatih keterampilan mengajar, menghadapi berbagai skenario pembelajaran, dan memperoleh umpan balik yang objektif untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka.

Kedua: Eksperimen Virtual untuk Pembelajaran Sains dan Teknologi; Dalam bidang sains dan teknologi, VR memungkinkan guru dan siswa untuk melakukan eksperimen tanpa risiko bahaya atau keterbatasan alat laboratorium. AR dapat menampilkan model tiga dimensi dari konsep ilmiah yang kompleks, membantu pemahaman materi secara visual dan lebih mendalam.

Ketiga: Pelatihan Keterampilan Vokasional dan Kejuruan; AR dan VR sangat bermanfaat bagi pendidikan kejuruan dengan menyediakan pelatihan berbasis simulasi. Misalnya, calon mekanik dapat berlatih membongkar mesin dalam dunia virtual, atau tenaga medis dapat mempraktikkan prosedur bedah tanpa risiko terhadap pasien nyata. Hal ini meningkatkan kesiapan tenaga kerja sebelum memasuki industri.

Keempat: Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru; Teknologi ini juga membantu guru mengembangkan metode pembelajaran berbasis digital yang lebih efektif, seperti gamifikasi dan pembelajaran berbasis proyek. Guru dapat merancang pengalaman belajar yang lebih menarik, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital.

Kelima: Kolaborasi dan Pengembangan Profesional Berbasis Virtual; Dengan VR, guru dapat mengikuti pelatihan, seminar, dan lokakarya tanpa batasan geografis. Platform pembelajaran berbasis VR memungkinkan interaksi langsung antara guru, pakar pendidikan, dan sesama pendidik dari berbagai daerah untuk bertukar pengalaman dan meningkatkan kompetensi secara berkelanjutan.

Pemanfaatan AR dan VR dalam pelatihan praktis bagi guru dan tenaga kependidikan memiliki dampak positif dalam meningkatkan kualitas pengajaran, mempercepat adopsi teknologi di sektor pendidikan, serta menyiapkan generasi penerus yang kompeten dalam menghadapi era industri 5.0. Namun, untuk memastikan implementasi yang efektif, diperlukan langkah-langkah berikut: 1) Investasi Infrastruktur: Pemerintah dan sektor swasta perlu mendukung pengadaan perangkat AR dan VR di institusi pendidikan; 2) Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan: Program peningkatan kompetensi dalam penggunaan AR dan VR harus menjadi prioritas; 3) Kolaborasi Multi-Pihak: Institusi pendidikan, dunia industri, dan komunitas teknologi harus bekerja sama untuk menciptakan konten pembelajaran berbasis AR dan VR yang relevan; 4) Regulasi dan Kebijakan: Pemerintah perlu mengembangkan regulasi yang mendukung pemanfaatan teknologi ini dalam sistem pendidikan nasional.

Dengan strategi yang tepat, AR dan VR dapat menjadi alat transformasi pendidikan yang signifikan, memperkuat peran guru sebagai agen perubahan, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045 dalam menciptakan sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di kancah global. Wallahu A'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun