Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kolaborasi dengan Sektor Teknologi: Sinergi untuk Pendidikan Berdaya Saing di Era 5.0

24 Januari 2025   05:49 Diperbarui: 24 Januari 2025   05:49 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Merdeka. tersedia di https://www.merdeka.com/teknologi/kolaborasi-antar-sektor-jadi-kunci-pengembangan-ekosistem-digital-58025-mvk.html

Kolaborasi dengan Sektor Teknologi: Sinergi untuk Pendidikan Berdaya Saing di Era 5.0

Oleh: A. Rusdianan

Revolusi industri 5.0 membawa transformasi besar di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Teknologi menjadi kunci dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkelanjutan, inovatif, dan inklusif. Namun, kenyataannya, kolaborasi antara sektor pendidikan dan teknologi belum berjalan optimal. Banyak guru muda dan tenaga pendidik lainnya belum mengakses atau memanfaatkan teknologi secara maksimal. Teori kolaborasi dengan sektor teknologi, seperti yang dijelaskan dalam pendekatan Triple Helix, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi untuk menghasilkan inovasi. Namun, di Indonesia, masih ada kesenjangan (GAP) antara kebutuhan pendidikan dan adopsi teknologi, seperti terbatasnya pelatihan teknologi bagi guru muda dan kurangnya kemitraan yang strategis. Tulisan ini penting untuk memberikan pemahaman kepada pemangku kepentingan pendidikan, khususnya kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, tentang manfaat kolaborasi dengan sektor teknologi. Langkah ini menjadi fondasi untuk mencetak generasi emas yang siap menghadapi tantangan global di 2045:

Pertama: Kemitraan Strategis dengan Perusahaan Teknologi; Kemitraan dengan perusahaan teknologi, baik lokal maupun global, menjadi peluang besar untuk memperkuat ekosistem pendidikan. Contohnya, perusahaan perangkat lunak dapat menyediakan platform pembelajaran digital yang memudahkan proses belajar-mengajar. Startup edutech, seperti Ruangguru atau Zenius, bisa menjadi mitra dalam menyediakan konten pembelajaran berbasis teknologi yang relevan dan terkini. Untuk guru muda, kolaborasi ini menghadirkan akses ke alat pembelajaran inovatif, seperti Artificial Intelligence (AI) yang dapat memberikan rekomendasi personalisasi bagi siswa. Kepala sekolah dapat bertindak sebagai penghubung, menciptakan perjanjian kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak. 

Kedua: Pelatihan Teknologi bagi Guru Muda; Kemitraan dengan sektor teknologi tidak hanya soal adopsi alat, tetapi juga pelatihan bagi tenaga pendidik. Pelatihan ini meliputi: 1) Penggunaan Learning Management Systems (LMS) seperti Google Classroom; 2) Peningkatan keterampilan digital, seperti coding dasar atau analitik data pendidikan; 3) Pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran tematik. Pelatihan berkelanjutan memungkinkan guru muda untuk menjadi lebih adaptif dan kreatif dalam mendesain pembelajaran.

Ketiga: Penerapan Teknologi untuk Administrasi Pendidikan; Kolaborasi dengan sektor teknologi juga dapat diterapkan pada administrasi pendidikan. Platform berbasis cloud dapat digunakan untuk pengelolaan data siswa, manajemen sumber daya manusia, hingga perencanaan anggaran sekolah. Hal ini meningkatkan efisiensi operasional sekolah sehingga pemangku kepentingan pendidikan dapat lebih fokus pada pengembangan siswa.

Keempat: Membangun Infrastruktur Digital di Sekolah; Kemitraan dengan sektor teknologi dapat membantu membangun infrastruktur digital, seperti jaringan internet yang stabil dan perangkat keras pendukung, seperti komputer atau tablet. Hal ini sangat penting bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil yang sering kali tertinggal dalam hal teknologi. Dengan infrastruktur yang memadai, semua siswa dan guru dapat menikmati manfaat teknologi secara merata.

Kelima: Inovasi Kurikulum Berbasis Teknologi; Kolaborasi ini juga membuka jalan bagi inovasi kurikulum. Kurikulum berbasis teknologi memungkinkan siswa untuk belajar melalui metode yang interaktif, seperti simulasi virtual, laboratorium digital, dan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Kurikulum ini memberikan siswa keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan literasi digital, yang penting untuk era 5.0.

Kolaborasi dengan sektor teknologi menjadi kunci dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkelanjutan dan berdaya saing. Kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi, pelatihan teknologi bagi guru muda, penerapan teknologi untuk administrasi pendidikan, pembangunan infrastruktur digital, dan inovasi kurikulum adalah langkah konkret untuk mencapainya. Hal ini, berimplikasi bagi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, kolaborasi ini membuka peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan manfaat langsung bagi siswa. Maka dengan ini, merekomendasikan: 1) Pemangku kepentingan pendidikan harus aktif mencari mitra teknologi yang relevan dengan kebutuhan sekolah; 2) Pemerintah perlu menyediakan kebijakan insentif untuk mendorong kolaborasi antara sektor pendidikan dan teknologi; 3) Guru muda perlu terus meningkatkan literasi digital dan memanfaatkan teknologi sebagai alat pengajaran yang efektif.

Dengan langkah strategis ini, Indonesia dapat menyongsong era 5.0 dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun