Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Deep Learning Mendukung Pemangku Kepentingan dalam Pengambilan Keputusan Berbasis Data

24 Januari 2025   01:07 Diperbarui: 24 Januari 2025   01:07 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deep Learning Mendukung Pemangku Kepentingan dalam Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Oleh: A. Rusdiana

Di era 5.0, data menjadi aset penting untuk membuat kebijakan yang efektif. Sistem pendidikan yang kompleks membutuhkan pengambilan keputusan yang tepat, terutama dalam mengelola sumber daya, merancang kurikulum, dan meningkatkan kualitas pengajaran. Teknologi deep learning, dengan kemampuannya dalam menganalisis data besar, menjadi solusi utama untuk mengatasi tantangan ini. Teknologi deep learning adalah salah satu cabang kecerdasan buatan yang mampu menganalisis pola dari data besar. Dengan bantuan teknologi ini, para pemangku kepentingan pendidikan, seperti kepala sekolah, dapat mengidentifikasi tren, mengukur kebutuhan, dan menyusun kebijakan yang relevan berdasarkan data faktual. Namun, implementasi deep learning dalam pendidikan masih terbatas karena kurangnya tenaga ahli, infrastruktur yang belum memadai, serta rendahnya kesadaran akan potensi teknologi ini dalam pengambilan keputusan. Artikel ini menyoroti pentingnya deep learning untuk mendukung kepala sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan dalam mengambil keputusan strategis berbasis data. Guru muda dapat menjadi penghubung utama dalam implementasi teknologi ini untuk meningkatkan manajemen pendidikan demi Indonesia Emas 2045. Berikut lima elemen pentingnya deep learning untuk mendukung kepala sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan dalam mengambil keputusan strategis berbasis data:

Pertama: Pemanfaatan Data Besar dalam Pendidikan; Deep learning memungkinkan analisis data besar dari berbagai sumber, seperti hasil belajar siswa, tingkat kehadiran, dan evaluasi guru. Kepala sekolah dapat menggunakan hasil analisis ini untuk menyusun kebijakan berbasis data, seperti pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan lokal. Guru muda, yang akrab dengan teknologi, dapat mendukung proses analisis ini.

Kedua: Alokasi Sumber Daya yang Tepat Sasaran; Dengan bantuan deep learning, sekolah dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan alokasi sumber daya lebih banyak, seperti pengadaan perangkat teknologi, pelatihan guru, atau peningkatan fasilitas belajar. Guru muda dapat membantu menyajikan data kepada kepala sekolah dalam bentuk laporan yang mudah dipahami.

Ketiga: Desain Program Pelatihan Guru yang Efektif; Data hasil analisis dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan guru dalam proses pengajaran. Berdasarkan ini, sekolah dapat merancang program pelatihan yang relevan dan tepat sasaran. Guru muda yang menguasai teknologi deep learning dapat berkontribusi dalam mengelola program ini.

Keempat: Perencanaan Kurikulum Berbasis Kebutuhan Siswa; Deep learning dapat digunakan untuk menganalisis kebutuhan belajar siswa berdasarkan hasil evaluasi, minat, dan bakat mereka. Dengan informasi ini, kurikulum dapat dirancang agar lebih relevan dan menarik. Guru muda dapat membantu kepala sekolah dalam menyusun dan mengimplementasikan kurikulum berbasis data ini.

Kelima: Prediksi dan Pencegahan Masalah Pendidikan; Deep learning memungkinkan prediksi masalah, seperti siswa berisiko putus sekolah, berdasarkan pola data tertentu. Dengan informasi ini, kepala sekolah dapat mengambil langkah pencegahan dini, seperti memberikan pendampingan tambahan kepada siswa. Guru muda dapat dilibatkan dalam pemantauan data dan intervensi langsung kepada siswa.

Penggunaan teknologi deep learning dalam pengambilan keputusan di bidang pendidikan akan meningkatkan efektivitas kebijakan sekolah. Guru muda, dengan kompetensi teknologi, memiliki peran vital dalam menjembatani kebutuhan manajemen pendidikan dengan kemampuan analisis berbasis teknologi. Maka dengan ini, merekomendasikan bahwa: 1) Kepala Sekolah: Memanfaatkan teknologi deep learning untuk menyusun kebijakan berbasis data yang akurat dan efektif; 2) Guru Muda: Mengikuti pelatihan tentang teknologi deep learning dan berperan aktif dalam pengumpulan serta analisis data pendidikan; 3) Pemerintah: Mendukung pengadaan infrastruktur teknologi dan menyediakan akses data pendidikan yang transparan; 4) Lembaga Pelatihan Guru: Menyusun program pelatihan deep learning untuk meningkatkan kompetensi guru muda dalam teknologi pendidikan; 5) Komunitas Pendidikan: Mendorong kolaborasi antara guru muda, kepala sekolah, dan ahli teknologi untuk menciptakan inovasi dalam pengambilan keputusan pendidikan.

Dengan mengintegrasikan teknologi deep learning ke dalam sistem pengambilan keputusan, dunia pendidikan Indonesia dapat menjawab tantangan era 5.0 dan menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan optimisme dan inovasi. Wallahu A'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun