Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengitegrasikan Teknologi dalam Pembelajaran: transformasi Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045

19 Januari 2025   19:59 Diperbarui: 19 Januari 2025   20:11 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: FTK-Almaata, Tersedia di https://fitk.almaata.ac.id/2024/12/04/integrasi-teknologi-dalam-pembelajaran-menjembatani-dunia-digital-dan-pendidikan

Mengintegrasikan Teknologi dalam Pembelajaran: Transformasi Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Era Society 5.0 mengharuskan dunia pendidikan mengadopsi teknologi untuk menciptakan generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global. Fenomena ini terlihat dari semakin pentingnya literasi digital sebagai salah satu kompetensi abad ke-21. Teknologi seperti Learning Management Systems (LMS), Artificial Intelligence (AI), dan augmented reality (AR) menawarkan cara baru untuk mempercepat proses pembelajaran dan meningkatkan keterlibatan siswa.

Namun, kesenjangan dalam adopsi teknologi masih menjadi tantangan. Banyak guru muda dan tenaga pendidikan lainnya belum memperoleh pelatihan memadai dalam penggunaan teknologi. Hal ini menciptakan kesenjangan antara potensi teknologi dan penerapannya dalam pembelajaran sehari-hari.

Tulisan ini penting untuk memberikan panduan bagi para pemangku kepentingan pendidikan, khususnya kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik lainnya, untuk mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam pembelajaran. Dengan demikian, pendidikan unggul dapat terwujud, memperkuat fondasi SDM Indonesia untuk menyongsong 2045 sebagai Indonesia Emas. Berukut lima strategi dalam Mengintegrasikan Teknologi dalam Pembelajaran:

Pertama: Meningkatkan Kompetensi Digital Guru Muda; Pemanfaatan teknologi memerlukan guru yang melek digital. Kepala sekolah dapat menginisiasi pelatihan yang berfokus pada penggunaan platform seperti LMS dan aplikasi berbasis AI. Misalnya, pelatihan Google Classroom atau Moodle untuk mengelola pembelajaran jarak jauh. Guru muda juga perlu diajarkan bagaimana memanfaatkan data dari platform ini untuk memahami kemajuan belajar siswa secara individual.

Kedua: Memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk Pembelajaran Personal; AI dapat membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal. Contohnya, aplikasi seperti Grammarly atau Duolingo yang memanfaatkan AI untuk memberikan umpan balik real-time kepada siswa. Kepala sekolah dan guru dapat bekerja sama dengan penyedia teknologi ini untuk memanfaatkan fitur-fitur yang relevan dengan kurikulum.

Ketiga: Pembelajaran Berbasis Augmented Reality (AR); Teknologi AR menawarkan pengalaman belajar yang interaktif. Guru dapat menggunakan AR untuk memperkenalkan materi yang sulit dengan cara yang menarik, seperti simulasi sains atau sejarah. Implementasi teknologi ini memerlukan dukungan infrastruktur dan pelatihan, sehingga kepala sekolah perlu berperan dalam mengalokasikan sumber daya secara tepat.

Keempat: Kolaborasi dengan Tenaga Kependidikan dalam Pengelolaan Teknologi; Tenaga kependidikan (tendik) juga memiliki peran penting dalam pengelolaan teknologi di sekolah. Mereka dapat membantu memastikan infrastruktur teknologi berjalan dengan baik. Kepala sekolah dapat memberikan pelatihan khusus kepada tendik tentang pemeliharaan perangkat keras, manajemen jaringan, dan dukungan teknis untuk mendukung kelancaran integrasi teknologi.

Kelima: Membangun Ekosistem Digital di Sekolah; Sekolah perlu menciptakan ekosistem digital yang mendukung integrasi teknologi dalam pembelajaran. Hal ini melibatkan penyediaan perangkat keras seperti komputer dan tablet, akses internet yang stabil, dan perangkat lunak edukasi. Kepala sekolah bersama pemangku kepentingan lainnya harus berkolaborasi dengan pemerintah atau sektor swasta untuk mendanai inisiatif ini.

Integrasi teknologi dalam pembelajaran adalah langkah strategis untuk menciptakan pendidikan unggul yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Dengan meningkatkan kompetensi digital guru muda, memanfaatkan AI dan AR, serta menciptakan ekosistem digital yang inklusif, Indonesia dapat mempercepat pencapaian visi 2045. maka dengan ini, merekomendasikan bahwa: 1)
Kepala sekolah perlu menginisiasi pelatihan teknologi untuk guru dan tenaga kependidikan; 2) Guru muda harus aktif memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran; 3) Pemerintah dan sektor swasta harus mendukung penyediaan infrastruktur digital di sekolah.

Dengan upaya kolaboratif ini, pendidikan Indonesia dapat bertransformasi menjadi kekuatan utama dalam mencetak SDM unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun