Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Literasi sebagai Dasar Kemajuan Bangsa: Membangun Pendidikan Unggul untuk Indonesia Emas 2045

16 Januari 2025   19:37 Diperbarui: 16 Januari 2025   19:37 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Literasi sebagai Dasar Kemajuan Bangsa: Membangun Pendidikan Unggul untuk Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Dalam era transformasi digital yang serba cepat, literasi menjadi elemen kunci dalam menciptakan masyarakat berdaya saing. Literasi tidak hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman, analisis, dan penerapan informasi dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data UNESCO, tingkat literasi suatu negara sangat berkorelasi dengan kemajuan ekonominya. Sayangnya, Indonesia masih menghadapi tantangan rendahnya literasi, sebagaimana diungkapkan dalam survei Program for International Student Assessment (PISA). Fenomena ini menunjukkan adanya kesenjangan (GAP) antara potensi generasi muda Indonesia dengan kebutuhan di era 5.0 yang ditandai dengan konektivitas global dan otomatisasi. Literasi menjadi modal dasar dalam menjembatani kesenjangan ini, terutama dalam konteks pendidikan. Oleh karena itu, tulisan ini menekankan pentingnya literasi bagi pendidik muda dan pemangku kepentingan pendidikan untuk menciptakan pendidikan unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Berikut 5 konten pentingnya literasi bagi pendidik muda dan pemangku kepentingan pendidikan untuk menciptakan pendidikan unggul:

Pertama: Literasi sebagai Dasar Pengembangan Kualitas Guru; Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Dengan meningkatkan literasi, para guru dapat memperluas wawasan mereka sehingga mampu menciptakan metode pembelajaran yang inovatif. Literasi membantu guru memahami kurikulum terkini, memperbarui pendekatan pedagogi, dan memanfaatkan teknologi pendidikan secara efektif. Karya tulis seperti artikel ilmiah atau blog pendidikan juga menjadi media untuk berbagi pengalaman dan inovasi di dunia pendidikan.

Kedua: Literasi untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Siswa yang memiliki kemampuan literasi yang baik akan lebih siap menghadapi tantangan di era 5.0. Literasi memungkinkan mereka untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang tersedia secara melimpah. Misalnya, literasi digital membantu siswa memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran, sementara literasi finansial mendukung mereka dalam pengelolaan keuangan. Guru memiliki peran penting dalam menanamkan keterampilan literasi ini sejak dini.

Ketiga: Literasi untuk Kepala Sekolah dan Pimpinan Lembaga Pendidikan Sebagai pemimpin, kepala sekolah dan pimpinan lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan literasi. Dengan literasi kepemimpinan, mereka dapat merancang kebijakan yang relevan dan strategis, seperti pelatihan literasi bagi guru, pengadaan bahan bacaan berkualitas, dan integrasi teknologi ke dalam pembelajaran. Selain itu, mereka juga dapat menjadi role model dalam menulis karya ilmiah atau buku yang menginspirasi.

Keempat: Literasi sebagai Pendorong Inovasi Pendidikan Literasi membuka peluang bagi inovasi di dunia pendidikan. Contohnya adalah pengembangan modul pembelajaran interaktif berbasis digital yang menggabungkan literasi teknologi dan literasi konten. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan pengalaman belajar siswa, tetapi juga meningkatkan efisiensi pembelajaran. Para pendidik yang terampil dalam literasi memiliki kemampuan untuk menciptakan solusi kreatif bagi tantangan pendidikan.

Kelima: Literasi untuk Membangun Budaya Kolaborasi Di era 5.0, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan. Literasi membantu pendidik dan pemangku kepentingan untuk memahami perspektif yang berbeda, berbagi ide, dan bekerja sama dalam proyek-proyek pendidikan. Melalui literasi, komunitas pendidikan dapat membangun jejaring dengan pihak-pihak lain, seperti pemerintah, industri, dan organisasi masyarakat, untuk menciptakan solusi yang berdampak luas.

Literasi adalah fondasi penting dalam membangun bangsa yang unggul. Dengan meningkatkan literasi guru, siswa, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya, Indonesia dapat menciptakan generasi yang siap bersaing di era 5.0. Hal itu berimplikasi pada: Literasi yang kuat akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan, inovasi pembelajaran, dan kolaborasi yang lebih baik di antara pemangku kepentingan pendidikan. Maka dengan ini, merekomendasikan bahwa: 1) Guru muda diharapkan aktif meningkatkan literasi pribadi dengan membaca, menulis, dan berpartisipasi dalam pelatihan literasi; 2) Kepala sekolah dan pimpinan pendidikan perlu menginisiasi program literasi berbasis komunitas dan teknologi; 3) Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu menyediakan akses bahan bacaan berkualitas dan pelatihan literasi untuk semua lapisan masyarakat.

Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen dari semua pihak, literasi dapat menjadi pilar utama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun