Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pendidikan sebagi Pondasi Utama: membangun Guru Muda Menuju Indonesia Emas 2045

15 Januari 2025   20:45 Diperbarui: 15 Januari 2025   20:45 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Berandainspirasi, tersedia di https://berandainspirasi.id/category/kompetisi/praktik-baik-pendidikan-untuk-pembangunan-berkelanjutan-di-lingkungan-sekolah

Pendidikan sebagai Pondasi Utama: Membangun Guru Muda Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Pendidikan adalah pilar utama pembangunan bangsa, terutama dalam era transformasi digital yang mendominasi abad ke-21. Tantangan di era Society 5.0 tidak hanya menuntut kemampuan akademik, tetapi juga kecakapan digital, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Guru muda sebagai aktor utama dalam pendidikan memiliki tanggung jawab besar untuk mempersiapkan generasi yang mampu bersaing secara global. Teori pendidikan modern, seperti konstruktivisme dan pembelajaran berbasis proyek, menekankan pentingnya kolaborasi, eksplorasi, dan teknologi dalam proses pembelajaran. Namun, di Indonesia, masih terdapat kesenjangan antara kualitas pendidikan di daerah perkotaan dan pedesaan, serta kurangnya penerapan teknologi dalam pembelajaran. Tulisan ini bertujuan untuk mendorong guru muda dan pemangku kepentingan pendidikan mengadopsi pendekatan inovatif yang relevan untuk menghadapi era 5.0, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045. Berikut lima strategi untuk mendorong guru muda dan pemangku kepentingan pendidikan mengadopsi pendekatan inovatif yang relevan:

Pertama: Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran; Teknologi membuka akses pembelajaran tanpa batas. Guru muda perlu memanfaatkan alat digital seperti aplikasi pembelajaran, platform daring, dan teknologi augmented reality (AR) untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif. Penggunaan teknologi ini membantu siswa memahami materi dengan lebih baik dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja masa depan.

Kedua: Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek; Pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk bekerja secara kolaboratif, memecahkan masalah nyata, dan menghasilkan produk yang bermakna. Guru muda dapat memfasilitasi proyek yang melibatkan teknologi, kreativitas, dan keterampilan berpikir kritis. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup yang esensial.

Ketiga: Peningkatan Kompetensi Guru Muda; Guru muda harus terus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan, seminar, dan workshop. Selain penguasaan teknologi, kemampuan mendesain kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital menjadi hal krusial. Investasi dalam pengembangan profesional guru muda akan memberikan dampak besar pada kualitas pendidikan.

Keempat: Peningkatan Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan; Pendidikan yang efektif membutuhkan kolaborasi antara guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, dan masyarakat. Guru muda dapat berperan sebagai penghubung, menginisiasi kerja sama dengan pihak lain, termasuk lembaga pendidikan tinggi, industri, dan pemerintah, untuk menciptakan program pendidikan yang lebih relevan dan mendukung.

Kelima: Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan; Di tengah kemajuan teknologi, pendidikan harus tetap berperan dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Guru muda dapat mengintegrasikan pembelajaran berbasis budaya dan moral ke dalam kurikulum, menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.

Pendidikan adalah pondasi utama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Guru muda memiliki peran strategis dalam menciptakan generasi yang inovatif, kompetitif, dan bermoral. Pemangku kepentingan pendidikan perlu mengambil langkah-langkah berikut: 1) Bagi Kepala Sekolah dan Pimpinan Pendidikan: Mendorong inovasi dengan menyediakan fasilitas dan pelatihan bagi guru muda, serta mendukung implementasi teknologi dalam pembelajaran; 2) Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan: Mengadopsi metode pembelajaran modern seperti pembelajaran berbasis proyek, serta meningkatkan kompetensi melalui program pengembangan profesional; 3) Bagi Pemerintah dan Masyarakat: Menginisiasi kebijakan yang mendukung pengembangan pendidikan berbasis teknologi, serta membangun ekosistem kolaboratif antara sekolah, industri, dan masyarakat.

Dengan komitmen bersama, pendidikan akan menjadi landasan kokoh bagi generasi penerus bangsa untuk menghadapi tantangan era 5.0 dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Walahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun