Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Program APP Mendorong Pimpinan untuk Kolaboratif dalam Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045

12 Januari 2025   12:20 Diperbarui: 12 Januari 2025   12:20 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Mendorong Pemimpin untuk Kolaboratif dalam Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045

 

"Jika tindakan Anda menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih banyak, berbuat lebih banyak dan menjadi seorang Pemimpin"

 

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia berada di persimpangan sejarah, dengan visi besar mencapai Indonesia Emas 2045. Pendidikan menjadi salah satu pilar utama untuk mewujudkan visi tersebut. Dalam era pendidikan 5.0, tantangan yang dihadapi semakin kompleks, menuntut pemimpin pendidikan yang tidak hanya kompeten tetapi juga kolaboratif. Teori kepemimpinan modern menunjukkan bahwa apresiasi, pengakuan, dan penghargaan (APP) memainkan peran vital dalam memotivasi pemimpin untuk terus berkontribusi positif. Namun, masih ada kesenjangan (GAP) dalam implementasi program penghargaan, terutama di sektor pendidikan. Tulisan ini membahas pentingnya APP dalam mendorong kepemimpinan kolaboratif di pendidikan dan memberikan rekomendasi strategis untuk para pemangku kepentingan. Mari kita elaborasi satu-persatu:

Pertama: Mengenali Kontribusi Kolaboratif; Pemimpin yang memfasilitasi kolaborasi antarstakeholder, seperti guru, siswa, orang tua, dan masyarakat, menciptakan harmoni dalam mencapai tujuan pendidikan. Pengakuan terhadap upaya ini memperkuat motivasi mereka untuk terus memperjuangkan kebijakan yang inklusif dan kolaboratif, menghasilkan dampak yang berkelanjutan pada kualitas pendidikan.

Kedua: Membangun Budaya Tim; Pengakuan terhadap pemimpin yang membangun budaya kolaborasi sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. Kolaborasi antara guru, dosen, tenaga kependidikan, dan siswa dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan efisiensi tim dalam menyelesaikan tantangan pendidikan. Hal ini juga menumbuhkan rasa memiliki terhadap institusi.

Ketiga: Mendorong Inovasi Pendidikan; Penghargaan mendorong pemimpin untuk bereksperimen dengan kurikulum dan metode pengajaran baru yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan ruang inovasi yang didukung secara moral dan material, institusi pendidikan dapat menghasilkan pendekatan pembelajaran yang kreatif dan berorientasi masa depan.

Keempat: Peningkatan Kepemimpinan; Penghargaan memberikan penguatan bagi pemimpin untuk terus mengembangkan gaya kepemimpinan yang inklusif, adaptif, dan progresif. Hal ini menghasilkan model kepemimpinan yang inspiratif, di mana pemimpin menjadi panutan dalam menghadapi tantangan sekaligus membuka peluang baru di bidang pendidikan.

Kelima: Dampak Terhadap Prestasi Akademik; Institusi pendidikan yang memberikan penghargaan kepada pemimpin mencatatkan peningkatan prestasi akademik dan kepuasan siswa. Pemimpin yang dihargai cenderung menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mendukung kreativitas siswa, dan memotivasi mereka untuk mencapai hasil maksimal dalam pembelajaran.

Penghargaan, apresiasi, dan pengakuan adalah elemen penting untuk mendorong kepemimpinan kolaboratif di sektor pendidikan. Program strategis berbasis APP dapat memperkuat ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, dan progresif, mendukung visi besar Indonesia Emas 2045. Untuk hal itu, tulisan ini merekomendasikan bahwa: 1) Pemerintah dan institusi pendidikan perlu merancang program penghargaan formal dan informal yang terintegrasi; 2) Melibatkan semua stakeholder dalam memberikan pengakuan kepada pemimpin pendidikan; 3) Menggunakan penghargaan sebagai strategi untuk membangun budaya inovasi dan kolaborasi di seluruh institusi pendidikan.

Singkatnya, program ini tidak hanya mendorong kemajuan pendidikan tetapi juga mempersiapkan generasi emas Indonesia untuk menghadapi tantangan global di era 5.0. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk mendukung visi besar pendidikan dan kontribusi dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

______________

*) Tulisan ini, didekasikan untuk para Pemimpin muda, guna menghadapi dinamika perkembangan pendidikan era 5.0, menuju Indonesia Emas 2045.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun