Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemanfatan Teknologi untuk Mendukung Komunikasi di Era 5.0

10 Januari 2025   17:19 Diperbarui: 10 Januari 2025   17:19 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Smartcityindo, tersedia di  https://www.smartcityindo.com/2022/02/peranan-tik-dalam-society-50.

Pemanfaatan Teknologi untuk Mendukung Komunikasi di Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Era Society 5.0 ditandai dengan integrasi teknologi cerdas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Teknologi komunikasi modern seperti aplikasi kolaborasi, platform e-learning, dan sistem manajemen sekolah telah menjadi kebutuhan mendasar dalam membangun komunikasi yang efektif. Sayangnya, masih banyak institusi pendidikan yang belum sepenuhnya memanfaatkan potensi teknologi ini. Dalam teori komunikasi, teknologi dianggap sebagai enabler yang mempermudah proses penyampaian pesan, menghilangkan hambatan geografis, dan meningkatkan efisiensi. Namun, di banyak sekolah, kesenjangan dalam literasi digital dan akses teknologi menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi cara optimal dalam memanfaatkan teknologi guna mendukung komunikasi antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (tendik), dan pihak terkait lainnya untuk membangun bangsa yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Berikut mengeksplorasi 5 cara optimal dalam memanfaatkan teknologi:

Pertama: Mengintegrasikan Sistem Manajemen Sekolah Digital; Sistem manajemen sekolah berbasis digital memungkinkan semua pihak, termasuk kepala sekolah, guru, tendik, dan orang tua, untuk mengakses informasi yang relevan secara real-time. Fitur seperti kalender akademik, laporan kehadiran, dan evaluasi siswa membantu memastikan komunikasi yang transparan dan efisien. Hal ini juga mempermudah pengambilan keputusan berbasis data.

Kedua: Pemanfaatan Aplikasi Kolaborasi untuk Tim Pendidikan; Aplikasi seperti Microsoft Teams, Google Workspace, atau Slack dapat digunakan untuk mendukung kolaborasi antarpemangku kepentingan. Guru muda dapat berbagi materi pelajaran, mendiskusikan strategi pengajaran, atau memberikan umpan balik kepada rekan sejawat melalui platform ini. Kolaborasi yang terstruktur mendorong terciptanya inovasi dalam pengajaran.

Ketiga: Penggunaan Platform E-Learning untuk Komunikasi Guru-Siswa; Platform e-learning seperti Moodle, Edmodo, atau Google Classroom memungkinkan guru untuk berkomunikasi langsung dengan siswa, baik untuk memberikan tugas, diskusi, maupun umpan balik. Dengan adanya teknologi ini, komunikasi tidak lagi terbatas pada ruang kelas fisik, tetapi dapat berlangsung kapan saja dan di mana saja.

Keempat: Membuka Kanal Komunikasi dengan Orang Tua melalui Teknologi; Teknologi juga memungkinkan orang tua untuk lebih terlibat dalam pendidikan anak. Aplikasi seperti Seesaw atau ClassDojo mempermudah guru dalam memberikan laporan perkembangan siswa secara langsung kepada orang tua. Keterlibatan ini meningkatkan rasa percaya dan kolaborasi antara sekolah dan keluarga.

Kelima: Meningkatkan Literasi Digital bagi Pemangku Kepentingan; Teknologi tidak akan efektif tanpa literasi digital yang memadai. Pelatihan literasi digital bagi kepala sekolah, guru, dan tendik menjadi langkah penting untuk memastikan semua pihak dapat memanfaatkan teknologi komunikasi dengan optimal. Literasi ini mencakup penggunaan perangkat lunak, etika komunikasi digital, dan keamanan data.

Pemanfaatan teknologi untuk mendukung komunikasi adalah langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi dan efisiensi di lingkungan pendidikan. Teknologi tidak hanya menghemat waktu dan sumber daya, tetapi juga memastikan bahwa semua pihak mendapatkan informasi yang sama secara transparan dan real-time. Dengan ini, merkomendasikan bahwa: 1) Para Kepala Sekolah: Implementasikan sistem manajemen sekolah digital untuk transparansi dan efisiensi; 2) Bagi Guru Muda: Gunakan aplikasi kolaborasi dan platform e-learning untuk mendukung pengajaran inovatif; 3) Bagi Tendik: Tingkatkan literasi digital untuk memaksimalkan penggunaan teknologi komunikasi; 4) Bagi Pemerintah: Perluas akses teknologi dan sediakan pelatihan literasi digital bagi semua pemangku kepentingan pendidikan.

Melalui strategi ini, pendidikan Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan era Society 5.0 sekaligus menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang cerdas, kompetitif, dan kolaboratif. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun