Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengoptimalkan Preferensi Belajar: Strategi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045

8 Januari 2025   07:39 Diperbarui: 8 Januari 2025   07:39 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Willowbabyshop, tersedia di https://www.willowbabyshop.com/index.php?route=pavblog/blog&blog_id=767 

Kedelapan: Gaya Belajar Naturalistik (Cerdas Alam); Siswa naturalistik belajar melalui interaksi dengan alam. Guru dapat menyelenggarakan pembelajaran di luar kelas, seperti pengamatan lingkungan, praktik berkebun, atau eksplorasi ilmiah di lapangan.

Memahami dan menerapkan preferensi belajar adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam konteks Indonesia Emas 2045, optimalisasi preferensi belajar dapat: 1) Meningkatkan Kualitas Pengajaran: Guru dapat mengadopsi metode yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa, menciptakan suasana belajar yang inklusif; 2) Meningkatkan Partisipasi Siswa: Siswa yang belajar sesuai dengan gaya mereka cenderung lebih aktif dan terlibat; 3) Mempersiapkan Generasi Unggul: Pemahaman terhadap gaya belajar menghasilkan generasi yang adaptif, kreatif, dan inovatif, sesuai tuntutan era 5.0.

Atas dasar itu, maka dengan ini, Rekomendasi bagi Pemangku Kepentingan Pendidikan: 1) Kepala sekolah perlu memfasilitasi pelatihan bagi guru untuk memahami dan menerapkan preferensi belajar; 2) Guru muda harus berinovasi dalam mengajar dengan mengintegrasikan teknologi yang mendukung berbagai gaya belajar; 3) Tenaga kependidikan dapat mendukung pengelolaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan alat bantu belajar.

Dengan pendekatan yang terarah dan kolaboratif, pendidikan Indonesia dapat menjadi motor penggerak transformasi menuju masyarakat cerdas dan berdaya saing global, menyongsong Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

Teaser: Memahami preferensi belajar adalah kunci meningkatkan kualitas pendidikan guna menghadapi tantangan era 5.0 dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun