Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memberikan Umpan Balik Instan melalui Teknologi: Inovasi Pembelajaran di Era 5.0 Menuju Indonesia Emas 2045

25 Desember 2024   19:03 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:08 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memberikan Umpan Balik Instan melalui Teknologi: Inovasi Pembelajaran di Era 5.0 Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Era 5.0 membawa tantangan baru dalam dunia pendidikan, menuntut guru untuk beradaptasi dengan teknologi demi meningkatkan efektivitas pembelajaran. Salah satu pendekatan inovatif adalah pemberian umpan balik instan kepada siswa menggunakan teknologi. Teori Fun Learning menyatakan bahwa proses belajar yang cepat dan responsif meningkatkan keterlibatan siswa. Namun, terdapat GAP dalam penerapannya, seperti rendahnya pemanfaatan teknologi oleh guru muda dan kurangnya integrasi dengan kurikulum. Pentingnya tulisan ini adalah untuk memberikan panduan praktis bagi guru dan pemangku kepentingan pendidikan dalam memanfaatkan teknologi untuk memberikan umpan balik instan yang mendukung sistem pembelajaran berbasis deep learning dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Berikut 6 Strategi Pemberian Umpan Balik Instan melalui Teknologi:

Pertama: Menggunakan Aplikasi Penilaian Otomatis; Aplikasi seperti Google Forms memungkinkan guru membuat latihan soal dengan jawaban otomatis yang dapat dianalisis oleh sistem. Contoh: Dalam pelajaran matematika, siswa mengisi soal kuis, dan hasilnya langsung ditampilkan dengan rincian jawaban benar dan salah. Umpan balik instan ini membantu siswa mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka secara langsung. Kedua: Memberikan Umpan Balik Audio dan Video; Teknologi seperti Edmodo atau Google Classroom memungkinkan guru memberikan umpan balik dalam bentuk rekaman audio atau video. Contoh: Guru bahasa Inggris memberikan koreksi pengucapan dan tata bahasa dengan mengirimkan rekaman suara kepada siswa, sehingga siswa dapat mendengar dan memperbaiki secara langsung.

Ketiga: Mengintegrasikan Teknologi Gamifikasi; Aplikasi seperti Kahoot! atau Quizizz menggabungkan penilaian dengan elemen permainan, memberikan hasil instan dalam bentuk skor dan peringkat. Contoh: Dalam pembelajaran sejarah, siswa dapat bermain kuis yang memberikan penilaian otomatis dan umpan balik pada setiap jawaban. Ini memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih antusias.

Keempat: Menyediakan Dashboard Kemajuan Individu; Platform seperti Microsoft Teams memungkinkan guru memantau perkembangan siswa secara real-time melalui dashboard. Contoh: Guru dapat melihat aktivitas siswa selama pembelajaran daring dan memberikan umpan balik yang spesifik berdasarkan laporan kinerja yang disediakan oleh sistem.

Kelima: Menggunakan Teknologi Analitik untuk Diagnosis Pembelajaran; Teknologi analitik seperti Learning Management Systems (LMS) menganalisis data pembelajaran siswa, seperti tingkat partisipasi dan hasil evaluasi. Contoh: Sistem dapat memberikan laporan grafik tentang topik yang sulit dikuasai siswa, sehingga guru dapat memberikan umpan balik khusus untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Keenam: Mengoptimalkan Chatbots Pendidikan; Chatbots berbasis AI, seperti Duolingo, dapat memberikan umpan balik otomatis kepada siswa, terutama dalam pembelajaran bahasa. Contoh: Siswa yang melakukan kesalahan dalam struktur kalimat akan menerima koreksi instan dari chatbot, lengkap dengan penjelasan singkat.

Pemberian umpan balik instan melalui teknologi meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mempercepat pemahaman siswa terhadap materi. Teknologi ini mendorong keterlibatan aktif siswa dan mempermudah guru dalam menganalisis kinerja siswa. Hal itu, akan berimplikasi: 1) Bagi Kepala Sekolah: Mengalokasikan anggaran untuk pengadaan perangkat teknologi dan pelatihan guru; 2) Bagi Guru: Meningkatkan literasi digital dan kreativitas dalam memanfaatkan berbagai platform teknologi; 3) Bagi Tenaga Kependidikan: Menyediakan dukungan teknis untuk memastikan keberlangsungan implementasi teknologi.

Atas dasar itu, maka tulisan ini merekomendasikan bahwa: 1) Pelatihan Intensif untuk Guru: Mengadakan pelatihan penggunaan aplikasi dan platform berbasis teknologi untuk pemberian umpan balik; 2) Pengadaan Infrastruktur Teknologi: Menyediakan perangkat seperti tablet atau laptop untuk mendukung proses pembelajaran berbasis teknologi; 3) Pengembangan Aplikasi Lokal: Mengembangkan aplikasi umpan balik instan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan nasional; 4) Kolaborasi dengan Pengembang Teknologi: Memastikan teknologi yang digunakan relevan dan user-friendly bagi guru dan siswa; 5) Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan: Melakukan evaluasi rutin terhadap efektivitas teknologi dalam proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi untuk memberikan umpan balik instan, guru dapat menciptakan sistem pembelajaran yang responsif dan efektif, mendukung pengembangan siswa yang kompeten, dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun