Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pengutan Koneksi melalui Jaringan Profesional dengan Pendekatan Hybrid Menuju Indonesia Emas 2045

23 Desember 2024   20:20 Diperbarui: 23 Desember 2024   20:20 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: IDN Times Jateng; tersedia di https://jateng.idntimes.com/business/economy/melodyna-melody/5-trik-bangun-koneksi-profesional-di-media-sosial-jadi-banyak-relasi-c1c2 (dimodifikasi dg logo Bimbing)

Penguatan Koneksi melalui Jaringan Profesional dengan Pendekatan Hybrid Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Di era revolusi industri 5.0, penguatan kapasitas perempuan muda sebagai calon pendidik menjadi langkah strategis untuk membangun bangsa. Teknologi dan inovasi, seperti hybrid mentoring dan deep learning, membuka peluang baru untuk mendukung pengembangan talenta muda. Fenomena ini semakin relevan dengan diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi, yang mendorong kolaborasi lintas disiplin. Teori pembelajaran kolaboratif menyatakan bahwa proses belajar yang melibatkan interaksi aktif dalam komunitas mampu meningkatkan pemahaman mendalam dan keterhubungan individu. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah minimnya koneksi profesional yang kuat di antara calon pendidik muda, terutama perempuan. Hal ini menciptakan kesenjangan dalam akses ke sumber daya berkualitas dan praktik terbaik. Tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi pentingnya penguatan koneksi melalui jaringan profesional yang dilakukan dengan pendekatan hybrid mentoring berbasis deep learning. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat kapasitas individu tetapi juga mendorong pengembangan komunitas pendidik yang tangguh untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Mari kita elaborasi satu persatu tetntang Penguatan koneksi melalui jaringan profesional dilakukan melalui hybrid mentoring memanfaatkan teknologi dan interaksi manusia. Berikut adalah lima pendekatan teknis dan operasional:

Pertama: Membangun Platform Hybrid untuk Koneksi Profesional; Mentoring hybrid menggabungkan pertemuan daring dan luring untuk menciptakan ruang belajar fleksibel. Dalam pelaksanaan Praktik Ibadah Tilawah Mahasiswa MMPI 2023/2024, model ini terbukti efektif dalam menghubungkan peserta dengan mentor berpengalaman. Platform daring memberikan akses tak terbatas ke sumber daya global, sedangkan pertemuan langsung memperkuat ikatan personal dan kepercayaan.

Kedua: Mengintegrasikan Deep Learning untuk Analisis Jaringan; Deep learning memungkinkan mentee untuk memahami pola koneksi dalam komunitas profesional secara mendalam. Dengan menggunakan algoritma analisis data, mentor dapat membantu mentee mengidentifikasi individu atau organisasi kunci yang dapat mendukung pengembangan karier mereka. Integrasi teknologi ini relevan dalam membangun ekosistem pendidikan yang tangguh.

Kedtiga: Meningkatkan Kompetensi Kolaboratif melalui Proyek Bersama; Melibatkan mentee dalam proyek kolaboratif lintas disiplin, seperti riset pendidikan atau pengembangan kurikulum berbasis teknologi, memperkuat keterampilan komunikasi dan kepemimpinan. Hal ini memberikan pengalaman nyata dalam mengelola hubungan profesional dan membangun konektivitas.

Keempat: Memperluas Akses ke Sumber Daya Berkualitas; Mentor dapat berperan sebagai jembatan bagi mentee untuk mengakses sumber daya berkualitas, seperti publikasi ilmiah, pelatihan daring, atau komunitas belajar global. Dalam konteks perempuan muda, ini memberikan peluang untuk mengembangkan keterampilan dan wawasan baru yang relevan dengan tantangan era 5.0;

Klima: Mendorong Partisipasi Aktif dalam Komunitas Profesional; Mentoring hybrid memberikan ruang bagi perempuan muda untuk aktif dalam komunitas profesional, seperti asosiasi pendidikan atau forum diskusi daring. Partisipasi ini membuka peluang untuk berbagi praktik terbaik, membangun reputasi profesional, dan menciptakan koneksi yang berdampak jangka panjang.

Penguatan koneksi melalui jaringan profesional dengan pendekatan hybrid mentoring berbasis deep learning merupakan langkah strategis untuk membangun kapasitas perempuan muda sebagai calon pendidik. Pendekatan ini tidak hanya memperluas koneksi profesional tetapi juga memperkuat keterampilan kolaboratif dan akses ke sumber daya berkualitas. Hal itu berimplikasi pada Implementasi hybrid mentoring dapat memberikan dampak signifikan dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Hal ini mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan talenta muda yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan global.

Untuk memastikan Penguatan koneksi melalui jaringan profesional dilakukan melalui hybrid mentoring dapat terinplementasi maka: 1) Pemerintah dan Institusi Pendidikan: Mendorong kebijakan yang mendukung pengembangan platform hybrid mentoring untuk calon pendidik perempuan muda; 2) Kepala Sekolah/Guru/Dosen: Mengintegrasikan mentoring berbasis teknologi dalam program pengembangan pendidik; 3) Perempuan Muda: Memanfaatkan teknologi untuk membangun koneksi profesional yang berdampak positif pada pengembangan karier; 4) Lembaga Swasta: Mendukung mentoring melalui sponsorship dan akses ke sumber daya global.

Dengan kolaborasi yang kuat antara semua pihak, hybrid mentoring dapat menjadi motor penggerak transformasi pendidikan Indonesia menuju era 5.0 dan Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun