Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Prinsip Pendekatan TaRL: Mengatasi Kesenjangan Kompetensi

19 Desember 2024   23:27 Diperbarui: 19 Desember 2024   23:27 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Suara Semarang https://www.suarasemarang.id/pendidikan/132666092/ pelaksanaan-prinsip-teaching-at-the-right-level-tarl-solusi-pembelajaran-efektif-yang-responsif-terhadap-kemampuan-siswa

Prinsip Pendekatan TaRL: Mengatasi Kesenjangan Kompetensi dalam Pendidikan

Oleh: A. Rusdiana

Pendidikan di lembaga formal memiliki tujuan untuk memastikan semua peserta didik mencapai standar kompetensi minimum yang telah ditetapkan. Namun, realitas menunjukkan bahwa setiap peserta didik datang dengan kemampuan dan kompetensi awal yang berbeda. Ketimpangan ini sering menjadi hambatan dalam proses pembelajaran, terutama di tingkat dasar, yang berdampak panjang hingga jenjang pendidikan berikutnya. Fenomena ini tidak hanya menjadi tantangan bagi guru, tetapi juga bagi pemangku kebijakan pendidikan yang bertanggung jawab dalam merancang kurikulum inklusif dan efektif. Salah satu pendekatan yang telah terbukti berhasil adalah Teaching at the Right Level (TaRL), yang dikembangkan oleh Pratham di India. Pendekatan ini bertujuan untuk menjawab kesenjangan kompetensi matematika dan literasi peserta didik melalui pengelompokan berdasarkan kemampuan alih-alih usia atau kelas. Dalam konteks Indonesia, penerapan TaRL relevan untuk menghadapi tantangan global di era industri 5.0, di mana kecakapan dasar menjadi fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia berkualitas. Artikel ini akan mengulas enam prinsip utama pendekatan TaRL, implikasinya bagi guru muda, dan rekomendasi untuk pemangku kepentingan pendidikan demi menyongsong Indonesia Emas 2045. Berikut lima  prinsip Prinsip Pendekatan TaRL: Mengatasi Kesenjangan Kompetensi dalam Pendidikan:

Pertama: Penilaian Awal; Prinsip pertama dalam pendekatan TaRL adalah melakukan penilaian awal terhadap kompetensi dasar setiap peserta didik, meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Tes diagnostik ini dirancang sederhana namun efektif untuk memahami tingkat pemahaman setiap individu. Penilaian ini menjadi fondasi dalam merancang strategi pembelajaran yang tepat.

Kedua: Pengelompokan Berdasarkan Tingkat Kemampuan; Setelah penilaian awal, peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat kompetensi mereka, bukan usia atau kelas. Langkah ini memungkinkan guru memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih terfokus dan efektif.

Ketiga: Pembelajaran Adaptif; Pada tahap ini, guru menerapkan metode pembelajaran yang adaptif dan kreatif sesuai dengan tingkat kemampuan kelompok. Misalnya, bahan bacaan sederhana untuk kelompok pemula dan diskusi interaktif untuk kelompok lanjutan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga membangun kepercayaan diri peserta didik.

Keempat: Pengukuran dan Umpan Balik; Pengukuran kemajuan dilakukan secara berkala untuk memastikan setiap peserta didik mencapai target kompetensi yang ditetapkan. Guru memberikan umpan balik yang konstruktif dan motivasi agar peserta didik terus berusaha memperbaiki diri.

Kelima: Pengajaran Berbasis Masalah; TaRL menekankan pentingnya pengajaran berbasis masalah. Peserta didik diajak untuk mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam konteks nyata. Pendekatan ini membangun kemampuan berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah yang relevan dengan tantangan di era 5.0.

Keenam: Kolaborasi Antar Guru; Kolaborasi antara guru menjadi kunci keberhasilan implementasi TaRL. Guru dapat berbagi pengalaman, strategi, dan sumber daya untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Pendekatan ini juga mendorong inovasi dalam metode pengajaran.

Pendekatan TaRL telah membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan kompetensi dasar peserta didik di berbagai konteks pendidikan. Dalam konteks Indonesia, pendekatan ini dapat menjadi solusi strategis untuk mengatasi kesenjangan kompetensi, terutama di daerah terpencil atau dengan akses pendidikan terbatas. Hal itu, berimplikasi pada: 1) Kepala Sekolah dan Pimpinan Pendidikan: Diharapkan dapat memfasilitasi pelatihan guru tentang TaRL dan menyediakan infrastruktur pendukung; 2) Guru/Dosen: Perlu meningkatkan kompetensi dalam penilaian diagnostik dan metode pembelajaran adaptif; 3) Tenaga Kependidikan: Berperan dalam mendukung pengelolaan data penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun