Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Literasi: Memperbanyak Akses Berita Online untuk Menghadapi PAS

2 Desember 2024   21:49 Diperbarui: 2 Desember 2024   22:21 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Spbe. Tersedia spbe.lamongankab.go.id

Strategi Literasi: Memperbanyak Akses Berita Online untuk Menghadapi PAS 

Oleh: A. Rusdiana Era digital membawa perubahan besar dalam cara kita mengakses informasi. Dengan kemajuan teknologi, berita online menjadi salah satu sumber literasi yang paling mudah diakses. Namun, siswa seringkali mengalami kesulitan memilah informasi yang relevan dan kredibel dari internet. Dalam konteks Penilaian Akhir Semester (PAS), kemampuan ini sangat penting, mengingat soal literasi di PAS sering membutuhkan analisis teks yang tajam. Pidato Presiden yang menyoroti peningkatan kesejahteraan guru memberikan peluang untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. 

Guru kini memiliki kapasitas lebih besar untuk memanfaatkan sumber berita online dalam meningkatkan literasi siswa. Sayangnya, belum semua guru memanfaatkan akses berita ini secara optimal untuk membantu siswa menghadapi PAS. Tulisan ini akan membahas strategi operasional memperbanyak akses berita online dalam pembelajaran guna mencetak talenta muda yang siap menghadapi era 5.0 dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Berikut elaborasi 5 strategi Memperbanyak Akses Berita Online untuk Menghadapi PAS: 

Pertama: Meningkatkan Kemampuan Membaca Kritis melalui Diskusi Berita; Guru dapat mengarahkan siswa untuk membaca berita terkini dari portal yang kredibel, kemudian mendiskusikan konten tersebut di kelas. Diskusi ini memungkinkan siswa memahami beragam perspektif, melatih kemampuan analisis, serta meningkatkan daya kritis. Dengan diskusi rutin, siswa terbiasa menganalisis informasi yang kompleks, yang relevan dengan soal literasi di PAS. 

Kedua: Menggunakan Berita Sebagai Latihan Soal Literasi; Berita online dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat latihan soal. Guru bisa mengolah artikel berita menjadi soal pilihan ganda atau esai yang melatih kemampuan siswa dalam memahami struktur teks, mencari informasi tersirat, serta menyimpulkan isi bacaan. Latihan ini memberikan simulasi yang efektif untuk menghadapi PAS. 

Ketiga: Mengintegrasikan Literasi Digital dalam Pembelajaran; Membaca berita online tidak hanya melibatkan pemahaman isi tetapi juga literasi digital, seperti mengenali situs kredibel dan menghindari berita palsu (hoaks). Guru dapat memberikan panduan tentang cara memverifikasi informasi, seperti memeriksa sumber penulis dan tanggal publikasi. Kompetensi ini tidak hanya membantu siswa dalam PAS tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di era informasi. 

Keempat: Meningkatkan Kesadaran Sosial melalui Pilihan Berita yang Relevan; Guru dapat memilih berita yang relevan dengan isu sosial atau nasional, seperti pendidikan, lingkungan, atau teknologi. Dengan memahami isu-isu tersebut, siswa tidak hanya belajar literasi tetapi juga membangun kesadaran sosial dan wawasan kebangsaan. Hal ini sesuai dengan tujuan mencetak generasi muda yang berkontribusi pada pembangunan bangsa. 

Kelima: Menggunakan Teknologi untuk Membagikan Berita; Guru dapat memanfaatkan platform digital, seperti grup WhatsApp atau Google Classroom, untuk membagikan berita kepada siswa. Selain itu, siswa juga dapat diminta untuk mencari berita secara mandiri dan mempresentasikannya di kelas. Aktivitas ini mendorong kemandirian dan tanggung jawab siswa dalam belajar. 

Memperbanyak akses berita online adalah strategi yang relevan dan efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam menghadapi PAS. Dengan memanfaatkan berita sebagai bahan pembelajaran, siswa tidak hanya memperoleh keterampilan membaca yang kritis tetapi juga literasi digital dan wawasan sosial yang lebih luas. 

Konsekuensi dari Pidato Presiden tentang peningkatan kesejahteraan guru memberikan peluang bagi pendidik untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi dan sumber belajar. Untuk memaksimalkan strategi ini, guru harus diberi pelatihan yang relevan dan didukung dengan infrastruktur digital yang memadai. untuk hal itu, maka: Pemerintah perlu memperkuat infrastruktur internet di sekolah-sekolah dan memberikan pelatihan literasi digital kepada guru. Selain itu, kurikulum harus menekankan pentingnya literasi berbasis digital sebagai keterampilan abad ke-21. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat mencetak generasi emas yang siap menghadapi tantangan era 5.0 dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun