Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pendidikan Politik untuk Generasi Z, Membangun Talenta Muda untuk Indonesia Emas 2045

27 November 2024   10:01 Diperbarui: 27 November 2024   10:26 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Antrian di TPS. 19 Cipdung-Kec. Cibiru Kota Bandung Prov. Jawa Barat. bertempat di ruang Kelas MI-MTs. YSDP Al- Mishbah Cipadung Bandung (dimodifikasi  26/11/2024)

Simulasi ini bukan hanya membangun pemahaman teori, tetapi juga melatih keterampilan kepemimpinan, kerja tim, dan pengambilan keputusan. Dengan pengalaman ini, Generasi Z akan lebih percaya diri dan siap berpartisipasi aktif dalam politik. Tampak gambar Pemilihan OSIS , sebagai Simulasi Demoktasi:

Sumber: Dok. Pemilihan Calon Ketua OSIS; bertempat di MTs Al-Mishbah Cipadung Bandung, Sabtu, 16 November 2024.
Sumber: Dok. Pemilihan Calon Ketua OSIS; bertempat di MTs Al-Mishbah Cipadung Bandung, Sabtu, 16 November 2024.

Ketiga: Kampanye Kreatif; Kompleksitas politik seringkali membuat Generasi Z enggan mendalami isu-isu ini. 

Kampanye kreatif menawarkan solusi dengan menyederhanakan pesan politik melalui: 1) Infografik: Menggunakan visual yang menarik untuk menjelaskan isu seperti anggaran negara atau kebijakan publik; 2) Video Pendek: Konten edukasi yang membahas peran anak muda dalam pembangunan bangsa; 3) Game Edukasi: Permainan interaktif tentang politik dapat menjadi media belajar yang menyenangkan. 

Pendekatan ini menggabungkan edukasi dan hiburan, menjadikan politik terasa relevan dan menarik. Kampanye kreatif juga memungkinkan pesan politik menjangkau lebih banyak orang, baik secara langsung maupun melalui jejaring sosial.

Singkatnya, model pendidikan politik untuk Generasi Z, seperti platform digital interaktif, simulasi demokrasi, dan kampanye kreatif, adalah langkah strategis untuk mencetak talenta muda yang siap menghadapi era 5.0 dan mencapai visi Indonesia Emas 2045. 

Untuk implementasinya, beberapa rekomendasi yang dapat diambil: 1) Kolaborasi lintas sektor: Melibatkan pemerintah, sekolah, dan komunitas dalam pengembangan platform edukasi; 2) Pelatihan guru dan fasilitator: Memastikan pengajar memiliki kemampuan menyampaikan materi secara menarik dan relevan; 3) Penggunaan teknologi: Memaksimalkan potensi digital untuk menyebarkan pesan politik secara masif dan efektif. Dengan inovasi pendidikan politik, Generasi Z dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan gemilang. 

Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun