Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengarahkan Siswa Menjadi Pemimpin yang Beranggung Jawab dan Berbudi Luhur

14 November 2024   01:26 Diperbarui: 14 November 2024   01:46 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. LKDS MTs. Al-Mishbah Cipadung Bandung hari ke 2 Penutupan dan LPJ Kepengurusan OSIS MTs Al-Mishbah Masa jabatan 2023-2024. (Selasa, 13/11/2024)

Sumber: Dok. LKDS MTs. Al-Mishbah Cipadung Bandung hari ke 2 Penutupan dan LPJ Kepengurusan OSIS MTs Al-Mishbah Masa jabatan 2023-2024. (Selasa, 13/11/2024)

Mengarahkan Siswa Menjadi Pemimpin yang Bertanggung Jawab dan Berbudi Luhur

Okeh: A. Rusdiana

Di tengah perkembangan zaman dan tantangan global yang semakin kompleks, kebutuhan akan pemimpin yang tidak hanya cakap tetapi juga berkarakter semakin mendesak. Generasi muda, yang akan menjadi pilar bangsa di era 5.0, membutuhkan landasan karakter kuat yang meliputi tanggung jawab, integritas, dan kepedulian terhadap sesama. Sementara banyak organisasi fokus pada peningkatan keterampilan teknis, penanaman nilai luhur sering kali terabaikan. Inilah yang menjadi gap signifikan dalam pendidikan karakter kepemimpinan. Tulisan ini penting untuk memberikan wawasan mengenai bagaimana pelatihan kepemimpinan dasar seperti LDKS dapat membantu menciptakan generasi pemimpin yang bertanggung jawab dan berbudi luhur, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Berikut Lima Pilar Mengarahkan Siswa Menjadi Pemimpin yang Bertanggung Jawab dan Berbudi Luhur:

Pertama: Menanamkan Nilai Tanggung Jawab Pribadi dan Sosial; Melalui LDKS, siswa diajarkan untuk bertanggung jawab tidak hanya atas tugas-tugas pribadi mereka, tetapi juga dalam konteks sosial. Dengan tanggung jawab ini, siswa dilatih untuk memikirkan dampak dari setiap keputusan yang mereka ambil, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Nilai ini penting bagi calon pemimpin, karena kepemimpinan sejati menuntut kemampuan untuk mempertimbangkan dampak keputusan secara luas. Tampak sedang Laporan pertanggung jawaban Kepengurusan OSIS MTs Al-Mishbah Masa jabatan 2023-2024.

Sumber: Dok. LKDS MTs. Al-Mishbah Cipadung Bandung hari ke 2 LPJ Kepengurusan OSIS MTs Al-Mishbah Masa jabatan 2023-2024. (Selasa, 13/11/2024)Input sumber gambar
Sumber: Dok. LKDS MTs. Al-Mishbah Cipadung Bandung hari ke 2 LPJ Kepengurusan OSIS MTs Al-Mishbah Masa jabatan 2023-2024. (Selasa, 13/11/2024)Input sumber gambar

Kedua: Membangun Integritas dan Kejujuran; Dalam kepemimpinan, integritas adalah kunci utama. Selama LDKS, peserta diberi pemahaman tentang pentingnya kejujuran dan konsistensi dalam tindakan. Mereka dilatih untuk tetap jujur dalam setiap situasi, baik itu dalam keberhasilan maupun kegagalan. Dengan integritas ini, mereka diharapkan bisa menjadi sosok teladan yang bisa diandalkan dan dihormati oleh orang lain.

Ketiga: Mengembangkan Sikap Adil dan Empati; LDKS juga menanamkan nilai keadilan dan empati. Siswa dilatih untuk memperlakukan semua anggota kelompok dengan adil tanpa memandang latar belakang, serta belajar untuk mendengarkan pendapat orang lain. Empati membantu mereka menjadi pemimpin yang lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, yang penting dalam membangun tim yang solid.

Keempat: Mendorong Kepedulian Terhadap Lingkungan dan Komunitas; Selain berfokus pada diri sendiri, peserta LDKS diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan dan komunitas. Dengan menerapkan kegiatan berbasis pengabdian masyarakat, siswa belajar untuk terlibat dalam membantu lingkungan sekitar. Ini merupakan bentuk kepemimpinan yang melibatkan perhatian kepada kesejahteraan orang lain dan meningkatkan rasa tanggung jawab sosial.

Kelima: Menjadi Teladan dalam Berbudi Luhur; Dalam setiap kegiatan, LDKS menekankan pentingnya menjadi teladan bagi teman sebaya. Dengan sikap yang jujur, bertanggung jawab, dan penuh empati, siswa diharapkan mampu menginspirasi orang lain. Sifat ini akan sangat berharga saat mereka menjadi pemimpin, karena pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu mempengaruhi orang lain melalui keteladanan yang positif.

Keseluruhan program LDKS tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi luhur, yang sangat dibutuhkan untuk masa depan Indonesia. Dengan menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, integritas, keadilan, empati, dan keteladanan, LDKS mampu mencetak pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan di era 5.0 dan berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045.

Sebagai rekomendasi, kegiatan serupa LDKS sebaiknya diperkuat di sekolah-sekolah lain dan menjadi bagian dari kurikulum. Dengan begitu, generasi muda dapat memiliki bekal karakter yang kuat, memungkinkan mereka untuk memimpin bangsa dengan bijaksana dan berbudi luhur. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun