Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kolaborasi Mahasiswa dengan Asisten dan Dosen sebagai Pendukung Refleksi Pembelajaran MBKM

25 September 2024   17:32 Diperbarui: 25 September 2024   17:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolaborasi Mahasiswa dengan Asisten dan Dosen sebagai Pendukung Refleksi Pembelajaran Berkelanjutan dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Oleh: A. Rusdiana

Dalam era bonus demografi yang diproyeksikan pada 2030, peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia menjadi sangat penting. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan reflektif dan kolaboratif. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan melalui berbagai pengalaman, termasuk kolaborasi dengan dosen dan asisten dalam asistensi mengajar. Pembelajaran reflektif mendorong mahasiswa untuk terus mengevaluasi pengalaman mereka dan mengintegrasikan wawasan baru ke dalam praktik belajar mereka. Kolaborasi dengan mentor atau asisten yang berpengalaman dapat mempercepat proses ini. Meskipun banyak mahasiswa yang melakukan refleksi mandiri, belum semua memiliki akses ke kolaborasi dengan dosen dan asisten yang bisa mendukung refleksi pembelajaran secara berkelanjutan. Tulisan ini bertujuan untuk menggali manfaat kolaborasi dalam konteks asistensi mengajar MBKM, yang dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi tantangan bonus demografi dan menjadi tenaga kerja yang lebih adaptif. Untuk Lebih Jelasnya Mengenai Kolaborasi Mahasiswa dengan Asisten dan Dosen,  mari kita brake down satu persatu:

Pertama: Memperkuat Refleksi Melalui Kolaborasi; Kolaborasi dengan dosen dan asisten pengajar memungkinkan mahasiswa mendapatkan umpan balik langsung dan terarah, sehingga refleksi pembelajaran menjadi lebih efektif. Mahasiswa bisa belajar dari kesalahan dan pencapaian yang mereka buat, serta menerima masukan konstruktif dari para pengajar yang sudah lebih berpengalaman.

Kedua: Pengalaman Berharga dari Alumni; Dalam asistensi mengajar MBKM, alumni yang telah sukses menerapkan metode pengajaran tertentu dapat berbagi pengalaman mereka. Mahasiswa dapat mempelajari tantangan yang dihadapi alumni dan cara mereka mengatasinya, memberikan wawasan praktis yang tidak bisa ditemukan dalam materi kuliah biasa. Hal ini membantu mahasiswa memahami berbagai perspektif dan strategi yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya.

Ketiga: Memperluas Jaringan dan Kesempatan Karier; Kolaborasi dengan dosen, asisten pengajar, dan alumni tidak hanya memberikan manfaat akademis, tetapi juga membuka peluang untuk memperluas jaringan profesional. Mahasiswa yang bekerja sama dengan dosen atau alumni dapat membangun hubungan yang bermanfaat untuk karier mereka di masa depan, baik sebagai pendidik maupun profesional di bidang lain.

Keempat: Mengembangkan Keterampilan Mengajar; Asistensi mengajar tidak hanya memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mengajar. Mahasiswa yang terlibat dalam proses ini belajar bagaimana memfasilitasi pembelajaran orang lain, menyampaikan materi dengan cara yang mudah dipahami, dan menilai hasil belajar peserta didik. Pengalaman ini akan sangat berharga bagi mereka yang ingin terjun ke dunia pendidikan.

Kelima: Motivasi untuk Pembelajaran Berkelanjutan; Kolaborasi dengan dosen dan asisten pengajar juga memotivasi mahasiswa untuk terus belajar dan berkembang. Ketika mahasiswa melihat contoh nyata dari mentor atau alumni yang sukses, mereka terdorong untuk mencapai hal yang sama. Pembelajaran ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan akademik mahasiswa, tetapi juga mendorong mereka untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Kolaborasi antara mahasiswa, dosen, asisten pengajar, dalam asistensi mengajar MBKM memberikan kontribusi signifikan terhadap refleksi pembelajaran yang berkelanjutan. Pembelajaran dari pengalaman orang lain memperkaya wawasan mahasiswa dan membantu mereka menghadapi bonus demografi 2030 dengan kesiapan yang lebih baik. Untuk itu, perguruan tinggi perlu lebih aktif mendorong kolaborasi ini dengan memfasilitasi program-program mentoring, membuka akses lebih luas bagi mahasiswa untuk berkolaborasi dengan alumni, serta memastikan bahwa pengalaman dalam MBKM berkontribusi pada pengembangan keterampilan reflektif mahasiswa. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun