Kelima: Membangun Kompetensi Mengajar melalui Refleksi dalam Asistensi Mengajar Program asistensi mengajar di MBKM adalah salah satu kesempatan di mana refleksi memainkan peran penting. Mahasiswa yang terlibat dalam asistensi mengajar tidak hanya belajar mengajar, tetapi juga belajar dari proses mengajar itu sendiri.
Refleksi membantu mereka memahami metode pengajaran yang efektif, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi di kelas, serta bagaimana mereka dapat meningkatkan kemampuan mengajar mereka di masa depan. Refleksi ini memperkuat kompetensi mereka dalam profesi mengajar, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menjadi penggerak perubahan di bidang pendidikan pada era bonus demografi 2030.
Refleksi sebagai proses pembelajaran aktif dalam MBKM memainkan peran penting dalam menghubungkan pengalaman dengan teori, membangun kompetensi diri, dan mempersiapkan talenta muda untuk menghadapi tantangan masa depan. Dalam konteks bonus demografi 2030, refleksi dapat menjadi alat yang kuat untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia sebagai penggerak ekonomi dan profesional unggul di berbagai bidang.
Oleh karena itu, refleksi perlu lebih diintegrasikan secara sistematis dalam kurikulum MBKM, dengan melibatkan alumni dan berbagai pihak yang relevan untuk memperkaya proses ini. Rekomendasi utama adalah untuk menjadikan refleksi sebagai bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran, baik melalui metode individual maupun kelompok. Penguatan kompetensi ini tidak hanya penting untuk masa kini tetapi juga sebagai bekal untuk masa depan di era yang semakin dinamis dan penuh tantangan. Wallahu A'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H