Menumbuhkan Kesadaran Sosial melalui Proyek Nyata untuk Peningkatan Talenta Muda di Era Bonus Demografi
Oleh: A. Rusdiana
Saat ini, Indonesia berada di ambang momentum bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2030. Bonus demografi menawarkan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi, namun juga membawa tantangan terkait kesiapan talenta muda untuk menghadapi era globalisasi dan industri 4.0.
Dalam konteks ini, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam proyek nyata, termasuk proyek sosial yang memiliki tujuan mengembangkan kesadaran dan tanggung jawab sosial.
Proyek sosial di dalam MBKM, khususnya asistensi mengajar, membuka peluang bagi mahasiswa tidak hanya untuk menyelesaikan masalah sosial tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan bagi masyarakat. Melalui pengalaman ini, talenta muda memahami pentingnya tanggung jawab sosial dalam kesuksesan profesional mereka, terutama di era bonus demografi.
Tulisan ini membahas bagaimana proyek nyata dapat meningkatkan kesadaran sosial mahasiswa dan memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat, serta mempersiapkan mereka menjadi pemimpin yang bertanggung jawab di masa depan. Untuk Lebih Jelasnya Mengenai Menumbuhkan Kesadaran Sosial melalui Proyek Nyata untuk Peningkatan Talenta Muda di Era Bonus Demografi, mari kita brake down satu persatu:
Pertama: Identifikasi Masalah Sosial dalam Proyek Nyata; Melalui keterlibatan dalam proyek-proyek sosial di MBKM, mahasiswa diberikan kesempatan untuk berhadapan langsung dengan masalah nyata di masyarakat. Mereka belajar mengidentifikasi masalah sosial yang relevan, seperti akses pendidikan, kemiskinan, atau kesehatan masyarakat.
Proses ini membantu mereka memahami kompleksitas masalah sosial yang sering kali tidak terlihat dari sudut pandang akademis. Dengan terjun langsung ke lapangan, mahasiswa memperoleh perspektif yang lebih dalam mengenai kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat setempat.
Kedua: Pengembangan Solusi yang Berdampak Jangka Panjang; Selain mengidentifikasi masalah, mahasiswa juga dilatih untuk merancang solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan.
Misalnya, dalam proyek asistensi mengajar di daerah terpencil, mahasiswa dapat mengembangkan metode pengajaran inovatif yang tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga dapat diadopsi oleh guru setempat setelah proyek berakhir.