Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Kerjasama Pengabdian Masyarakat dalam Program MBKM: Membangun Talenta Muda Mengadapi Tantangan Zaman

18 September 2024   00:13 Diperbarui: 18 September 2024   00:17 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi Kerjasama Pengabdian Masyarakat dalam Program MBKM: Membangun Talenta Muda Mengadapi Tantangan Zaman

Oleh: A. Rusdiana

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah menjadi salah satu upaya penting dalam membentuk talenta muda yang adaptif di era bonus demografi. Di samping pelatihan akademis, program ini mengedepankan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu jalur untuk membangun kemampuan profesional mahasiswa, terutama dalam bidang mengajar. Tantangan yang dihadapi peserta didik, baik di sekolah formal maupun dalam komunitas, kian kompleks, terutama terkait dengan permasalahan sosial seperti rendahnya akses pendidikan dan layanan kesehatan di berbagai wilayah. Inovasi dalam kerjasama pengabdian masyarakat menekankan kolaborasi multi-pihak, termasuk mahasiswa, alumni, dosen, dan masyarakat lokal. Pendekatan ini bertumpu pada teori konstruktivisme, yang menekankan pentingnya pengalaman nyata dalam pembelajaran. Mahasiswa yang terlibat dalam proyek pengabdian masyarakat mendapat kesempatan untuk merumuskan solusi konkret bagi masalah-masalah lokal, sehingga pengalaman tersebut memperkaya pembelajaran akademik mereka. Namun, implementasi inovasi pengabdian masyarakat dalam program MBKM masih sering terhambat oleh kurangnya panduan operasional dan terbatasnya dukungan alumni. Ada jarak antara potensi yang bisa dicapai oleh mahasiswa MBKM dan hasil nyata yang mereka hasilkan dalam masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan lebih sistematis dan operasional untuk menjembatani GAP ini. Tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi strategi-strategi inovatif dalam menghadapi tantangan peserta didik melalui kerjasama pengabdian masyarakat. Dengan memanfaatkan sinergi antara mahasiswa, alumni, dan masyarakat, serta mengoptimalkan peran MBKM, tulisan ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi pengembangan talenta muda dalam menghadapi bonus demografi 2030. Untuk lebih memahami mengenai Menghadapi Tantangan Peserta Didik dengan Inovasi Kerjasama Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Program MBKM, mari kita  brake down, satu persatu:  

Pertama: Kreativitas dalam Memecahkan Masalah Sosial; Mahasiswa MBKM didorong untuk berpikir kreatif dalam mencari solusi terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat. Salah satu contohnya adalah bagaimana mahasiswa mengembangkan metode pengajaran yang relevan di wilayah-wilayah yang kekurangan akses pendidikan. Dengan melibatkan alumni dan tokoh masyarakat, mahasiswa dapat mengeksplorasi cara-cara baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, seperti melalui pembentukan kelas-kelas informal atau penggunaan teknologi sederhana dalam proses pembelajaran.

Kedua: Pengabdian Masyarakat Berbasis Kolaborasi Alumni; Kolaborasi dengan alumni dalam proyek pengabdian kepada masyarakat memberikan manfaat ganda. Selain memberikan panduan praktis kepada mahasiswa, alumni dapat berbagi pengalaman dan wawasan yang relevan dengan konteks lokal. Mahasiswa, bersama alumni, dapat melibatkan diri dalam proyek yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, seperti kampanye kesehatan di daerah terpencil atau membantu fasilitas medis setempat dengan inisiatif-inisiatif berkelanjutan.

Ketiga: Penerapan Teknologi dalam Proyek Sosial; Teknologi berperan penting dalam inovasi pengabdian masyarakat, terutama di era digital. Mahasiswa MBKM dapat memanfaatkan teknologi sederhana untuk menciptakan solusi-solusi praktis yang dapat diterapkan oleh masyarakat. Misalnya, mengembangkan aplikasi pendidikan atau kesehatan yang dapat diakses secara luas oleh komunitas yang memerlukan. Penggunaan teknologi ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal.

Keempat: Asistensi Mengajar sebagai Jembatan Pendidikan; Asistensi mengajar di program MBKM memainkan peran penting dalam menghubungkan teori yang dipelajari di kampus dengan praktik di lapangan. Dalam konteks pengabdian masyarakat, mahasiswa yang berperan sebagai asisten guru di sekolah-sekolah terpencil dapat menerapkan pendekatan-pendekatan inovatif yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokal. Pengalaman ini memberikan mahasiswa pemahaman lebih dalam tentang bagaimana mengelola pendidikan di komunitas dengan sumber daya terbatas.

Kelima: Peningkatan Kompetensi Melalui Pengalaman Lapangan; Pengalaman lapangan melalui pengabdian kepada masyarakat meningkatkan kompetensi profesional mahasiswa dalam berbagai aspek. Mahasiswa tidak hanya belajar berkolaborasi, tetapi juga mengasah kemampuan kepemimpinan dan berpikir kritis. Proyek-proyek pengabdian yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat juga membantu membentuk empati, yang sangat penting dalam profesi mengajar dan bidang sosial lainnya.

Inovasi kerjasama pengabdian kepada masyarakat dalam program MBKM merupakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan peserta didik di masa depan. Kolaborasi antara mahasiswa, alumni, dan masyarakat lokal memberikan dampak positif yang signifikan, baik dalam aspek pendidikan maupun kesehatan. Untuk memaksimalkan potensi ini, diperlukan panduan yang lebih operasional dan dukungan yang lebih terstruktur, terutama dari alumni. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi yang relevan dengan tantangan era bonus demografi 2030, dan berkontribusi secara signifikan dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Rekomendasi untuk ke depan meliputi peningkatan pelatihan dalam inovasi sosial, keterlibatan alumni secara lebih aktif, dan pemanfaatan teknologi dalam proyek pengabdian masyarakat. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun