Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perencanaan Karir yang Lebih Matang dan Terarah: Kolaborasi Alumni dan Mentor dalam Membangun Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

15 September 2024   19:05 Diperbarui: 15 September 2024   19:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. dan MSDP. Kls. I/E Nonreg Prodi MPI-S2 melibatkan 4 Alumni sebagai Bass Praktis bagi mahasiswa yang Kuliah dan Perencanaan Karir 4 alumni (12-13 Sept 2023)

Perencanaan Karier yang Lebih Matang dan Terarah: Kolaborasi Alumni dan Mentor dalam Membangun Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia tengah menghadapi fenomena bonus demografi, di mana proporsi usia produktif akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Situasi ini menghadirkan peluang dan tantangan, terutama bagi generasi muda yang akan menjadi tulang punggung perekonomian. Namun, banyak mahasiswa masih belum memiliki gambaran jelas mengenai jalur karier mereka, sehingga dibutuhkan strategi yang lebih terarah. Teori bimbingan karier menekankan pentingnya perencanaan karier yang matang untuk mengurangi ketidakpastian masa depan. Di sinilah peran alumni dan mentor dalam memberikan asistensi menjadi sangat penting. GAP yang muncul saat ini adalah kurangnya bimbingan langsung dalam merancang karier yang relevan dengan perubahan cepat di dunia kerja. Oleh karena itu, tulisan ini penting untuk memberikan panduan operasional bagi mahasiswa melalui kolaborasi alumni dan mentor dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), khususnya dalam menghadapi tantangan pasar kerja era industri 4.0 dan bonus demografi. Untuk lebih memahami mengenai Perencanaan Karier yang Lebih Matang dan Terarah: Kolaborasi Alumni dan Mentor dalam Membangun Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030, memerlukan mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Pentingnya Bimbingan Alumni dan Mentor dalam Merancang Karier; Alumni dan mentor memiliki pengalaman nyata di dunia kerja yang dapat dijadikan referensi oleh mahasiswa. Dalam program MBKM, kolaborasi dengan alumni yang sudah berkarier di berbagai bidang dapat membuka wawasan mahasiswa tentang jalur karier yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya. Dengan panduan langsung, mahasiswa dapat mendiskusikan pilihan karier yang sesuai dengan minat dan bakat mereka serta merencanakan langkah-langkah konkret yang dibutuhkan untuk mencapainya.

Kedua: Eksplorasi Pilihan Karier Melalui Pendekatan Praktis; Banyak mahasiswa yang masih bimbang mengenai pilihan karier mereka. Kolaborasi dengan mentor memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi berbagai pilihan berdasarkan minat dan kompetensi mereka. Mentor tidak hanya membantu mengeksplorasi pilihan karier, tetapi juga memberi panduan mengenai keterampilan yang harus dikembangkan untuk bersaing di dunia kerja. Melalui metode ini, perencanaan karier menjadi lebih praktis dan operasional, bukan hanya teori.

Ketiga: Pengembangan Keterampilan dan Persiapan Teknis; Perencanaan karier yang matang bukan hanya tentang memilih jalur karier, tetapi juga tentang mempersiapkan keterampilan teknis yang relevan dengan industri. Melalui kolaborasi dalam MBKM, mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman kerja langsung melalui proyek yang melibatkan alumni. Ini memungkinkan mereka untuk memahami tuntutan keterampilan di lapangan, sekaligus meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan di dunia kerja nyata.

Keemapt: Peningkatan Kepercayaan Diri dalam Memasuki Dunia Kerja; Bimbingan dari alumni dan mentor juga membantu mahasiswa meningkatkan rasa percaya diri. Dengan memahami jalur karier yang lebih jelas, mahasiswa dapat menghadapi dunia kerja dengan keyakinan yang lebih besar. Keterlibatan alumni dalam proses pembelajaran ini dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa untuk berprestasi lebih baik dan menghadapi persaingan dengan lebih siap.

Kelima: Langkah Konkret Menuju Tujuan Karier; Salah satu aspek terpenting dari perencanaan karier yang terarah adalah merancang langkah-langkah konkret menuju tujuan karier. Dengan bantuan mentor, mahasiswa dapat menyusun roadmap yang jelas dan terukur, mulai dari pemilihan bidang studi, pengembangan keterampilan spesifik, hingga cara membangun jejaring profesional. Ini menjadikan proses perencanaan lebih sistematis dan mengurangi kebingungan yang sering dialami oleh mahasiswa di awal karier mereka.

Singkat kata, kolaborasi antara mahasiswa, alumni, dan mentor merupakan kunci dalam membangun perencanaan karier yang matang dan terarah. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam dunia kerja, mendapatkan bimbingan nyata, dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan industri. Dalam menghadapi bonus demografi 2030, penting bagi mahasiswa untuk memiliki perencanaan karier yang jelas agar dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif. Rekomendasi yang dapat diambil dari tulisan ini adalah untuk terus meningkatkan kolaborasi antara perguruan tinggi, alumni, dan mentor, serta memperkuat program-program pendukung seperti MBKM yang memberi peluang pengembangan diri dan karier bagi mahasiswa. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun