Tanggung Jawab dalam Pekerjaan Akademik: Membangun Profesionalisme Melalui Program MBKM untuk Talenta Muda
Oleh: A. Rusdiana
Peningkatan tanggung jawab dalam pekerjaan merupakan elemen kunci dalam membangun etika profesional di kalangan talenta muda, terutama dalam konteks Indonesia yang bersiap menghadapi bonus demografi pada tahun 2030. Dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa tidak hanya diajarkan untuk menyelesaikan tugas dengan baik, tetapi juga untuk memiliki rasa tanggung jawab penuh atas tindakan dan keputusan yang diambil. Tanggung jawab profesional melibatkan pemahaman bahwa setiap tindakan memiliki dampak luas terhadap organisasi/perusahaan, rekan kerja, serta masyarakat. Namun, banyak talenta muda yang masih minim pemahaman teknis terkait penerapan tanggung jawab di dunia kerja. Oleh karena itu, tulisan ini penting untuk memberikan wawasan tentang bagaimana asistensi mengajar dalam program MBKM dapat membangun profesionalisme dan tanggung jawab kerja. Berikut adalah lima strategi praktis dalam Tanggung Jawab dalam Pekerjaan: Membangun Profesionalisme Melalui Program MBKM untuk Talenta Muda:
Pertama: Memahami Tanggung Jawab Lebih Mendalam; Tanggung jawab dalam pekerjaan tidak hanya berarti menyelesaikan tugas secara teknis, tetapi juga menyadari dampak dari setiap keputusan yang diambil. Talenta muda yang berpartisipasi dalam program MBKM akan belajar untuk berpikir kritis mengenai implikasi dari tindakan mereka, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan kerja. Pengalaman ini akan melatih mereka untuk lebih bertanggung jawab secara holistik, mencakup aspek moral, sosial, dan profesional.
Kedua: Tanggung Jawab atas Dampak Keputusan; Talenta muda perlu memahami bahwa setiap keputusan yang mereka buat dalam konteks pekerjaan memiliki konsekuensi. Mereka harus dilatih untuk mempertimbangkan efek jangka panjang dari tindakan mereka, terutama dalam konteks yang lebih luas seperti kesejahteraan tim atau kelangsungan bisnis. Program MBKM memberikan ruang untuk eksplorasi ini melalui asistensi mengajar, di mana mahasiswa bisa melihat bagaimana keputusan mereka berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran dan pengalaman siswa.
Ketiga: Keterlibatan Mentor dalam Meningkatkan Tanggung Jawab; Dalam program MBKM, peran mentor sangat penting dalam membimbing mahasiswa untuk mengasah keterampilan mereka dan meningkatkan rasa tanggung jawab. Bimbingan langsung dari mentor memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan masukan yang berharga dalam setiap aspek pekerjaan mereka. Ini membantu mahasiswa memahami bahwa tanggung jawab profesional melibatkan kesediaan untuk belajar dari kesalahan, menerima umpan balik, dan terus berkembang.
Keempat: Tanggung Jawab dalam Kolaborasi Tim; Bekerja dalam tim membutuhkan pemahaman bahwa keberhasilan bersama tergantung pada kontribusi masing-masing anggota. Program MBKM, yang sering kali melibatkan kolaborasi antar-mahasiswa dan dosen, mengajarkan talenta muda untuk mengambil tanggung jawab tidak hanya untuk tugas mereka sendiri, tetapi juga untuk kesuksesan tim. Melalui pengalaman ini, mahasiswa belajar untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan rekan kerja yang suportif.
Kelima: Tanggung Jawab terhadap Masyarakat; Program MBKM juga memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat bagaimana pekerjaan mereka berdampak pada masyarakat yang lebih luas. Melalui asistensi mengajar, mereka dapat menyadari peran mereka sebagai pendidik masa depan yang harus bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan yang mereka berikan. Pemahaman ini memperkuat kesadaran bahwa tanggung jawab dalam pekerjaan tidak hanya terbatas pada aspek internal organisasi/perusahaan, tetapi juga memiliki dampak sosial yang signifikan.
Singkatnya, tanggung jawab dalam pekerjaan merupakan pilar penting dalam membangun profesionalisme di kalangan talenta muda, terutama ketika Indonesia menghadapi bonus demografi 2030. Program MBKM menyediakan platform yang ideal untuk menanamkan nilai-nilai ini melalui praktik nyata seperti asistensi mengajar. Dengan bimbingan mentor, mahasiswa dapat belajar untuk mengambil tanggung jawab penuh atas tindakan mereka, baik dalam tim maupun terhadap masyarakat. Rekomendasi untuk masa depan adalah memperluas jangkauan program seperti MBKM, sehingga lebih banyak mahasiswa dapat mengasah rasa tanggung jawab mereka dalam lingkungan kerja yang nyata dan menantang. Wallahu Alam.
Membangun pemahaman tentang tanggung jawab dalam pekerjaan melalui asistensi mengajar di program MBKM penting bagi talenta muda, khususnya dalam menghadapi bonus demografi 2030.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H