Pengembangan kurikulum magang yang interaktif dan kolaboratif adalah kunci untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja yang semakin kompleks dan dinamis, terutama dalam konteks bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada tahun 2030. Dengan melibatkan mahasiswa dalam proyek nyata, mendorong kolaborasi dengan mentor dan profesional, serta memanfaatkan teknologi untuk kolaborasi virtual, program magang dapat menjadi lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi talenta muda. Rekomendasi untuk pemerintah dan perguruan tinggi adalah terus memperbaharui kurikulum magang sesuai dengan kebutuhan industri dan memfasilitasi kolaborasi dengan berbagai pihak yang relevan. Wallahu A'lam.