Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program Kesejahteraan Mental untuk Menjaga Keterlibatan Talenta Muda dalam MBKM: Mengisi Indonesia Merdeka Menuju Bonus Demografi 2030

5 September 2024   02:49 Diperbarui: 5 September 2024   03:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Kesejahteraan Mental untuk Menjaga Keterlibatan Talenta Muda dalam MBKM: Mengisi Indonesia Merdeka 79 Menuju Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Peningkatan keterlibatan dan produktivitas talenta muda di Indonesia merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi tahun 2030. Dalam konteks ini, kesehatan mental menjadi faktor krusial. Banyak perusahaan sukses telah menyadari bahwa program kesejahteraan mental, seperti konseling dan workshop, berperan penting dalam menjaga fokus dan motivasi karyawan. 

Fenomena ini menunjukkan adanya GAP dalam implementasi program serupa di lingkungan pendidikan, terutama dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Artikel ini penting karena mengeksplorasi bagaimana program kesejahteraan mental dapat diadaptasi ke dalam MBKM untuk mendukung mahasiswa menghadapi tekanan akademik dan kehidupan sehari-hari. Untuk lebih memahami mengenai Memahami Implementasi Psikologi Organisasi dalam Meningkatkan Talenta Muda, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Konseling Sebagai Dukungan Personal untuk Mahasiswa: Konseling dapat menjadi pilar utama dalam program kesejahteraan mental di MBKM. Mahasiswa sering kali menghadapi tekanan akademik yang tinggi, dan layanan konseling dapat membantu mereka mengelola stres, kecemasan, dan tantangan lainnya. Dalam lingkungan MBKM yang fleksibel, konseling dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu, memungkinkan pendekatan yang lebih personal dan efektif.

Kedua: Workshop Kesehatan Mental untuk Meningkatkan Kesadaran dan Keterampilan: Workshop kesehatan mental dapat menjadi sarana edukasi dan keterampilan bagi mahasiswa. Workshop ini bisa mencakup topik seperti manajemen stres, mindfulness, dan teknik relaksasi. Dengan adanya workshop ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga keterampilan praktis yang dapat mereka gunakan untuk menjaga kesejahteraan mental mereka dalam jangka panjang.

Ketiga: Hari Libur Khusus untuk Pemulihan: Mengadopsi konsep hari libur khusus untuk pemulihan, seperti yang dilakukan beberapa perusahaan, MBKM dapat memberikan waktu bagi mahasiswa untuk beristirahat dan mengisi ulang energi mereka. Ini sangat relevan dalam skenario di mana mahasiswa sering kali terbebani dengan jadwal yang padat dan tugas yang menumpuk. Hari libur ini dapat dirancang secara periodik untuk mengurangi risiko kelelahan dan burnout.

Keempat: Dukungan Komunitas dalam MBKM: Komunitas yang suportif memainkan peran penting dalam kesejahteraan mental. MBKM dapat mendorong pembentukan kelompok dukungan antar mahasiswa, di mana mereka dapat berbagi pengalaman, saling memberi dukungan, dan membangun rasa kebersamaan. Dukungan komunitas ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan keterlibatan dan motivasi mahasiswa.

Kelima: Penilaian dan Evaluasi Kesejahteraan Mental secara Berkala: Program kesejahteraan mental harus dilengkapi dengan mekanisme penilaian dan evaluasi berkala untuk mengukur efektivitasnya. MBKM dapat mengintegrasikan survei dan wawancara secara berkala untuk menilai kondisi mental mahasiswa, dan hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki dan menyesuaikan program yang ada. Pendekatan ini memastikan bahwa program kesejahteraan mental tetap relevan dan memberikan dampak positif yang nyata bagi mahasiswa.

Mengintegrasikan program kesejahteraan mental ke dalam MBKM adalah langkah strategis untuk menjaga keterlibatan dan produktivitas talenta muda. Konseling, workshop, hari libur khusus, dukungan komunitas, serta penilaian berkala merupakan elemen kunci dalam program ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun