Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendapatkan Umpan Balik yang Konstruktif untuk Meningkatkan Talenta Muda Indonesia Membangun Keterampilan Komunikasi di Era Bonus Demografi 2030

20 Agustus 2024   17:12 Diperbarui: 20 Agustus 2024   17:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapatkan Umpan Balik yang Konstruktif untuk Meningkatkan Talenta Muda Indonesia: Membangun Keterampilan Komunikasi di Era Bonus Demografi

Oleh : A. Rusdina

Indonesia sedang menyongsong era bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Dalam periode ini, jumlah penduduk usia produktif akan mencapai titik tertinggi, memberikan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Namun, potensi ini hanya dapat direalisasikan jika talenta muda Indonesia dipersiapkan dengan baik, terutama dalam aspek keterampilan komunikasi. Keterampilan komunikasi yang efektif adalah fondasi bagi kesuksesan dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, pendidikan, dan pemerintahan. Menurut teori komunikasi interpersonal, umpan balik merupakan elemen kunci dalam meningkatkan efektivitas komunikasi. Umpan balik yang konstruktif memungkinkan individu untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengembangkan strategi untuk memperbaiki diri. Sayangnya, banyak talenta muda Indonesia yang belum menyadari pentingnya umpan balik dalam pengembangan keterampilan komunikasi. Dalam konteks ini, tulisan ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pemahaman tersebut dengan menyoroti manfaat operasional dan teknis dari mendapatkan umpan balik yang konstruktif, khususnya melalui keikutsertaan dalam komunitas pengembangan komunikasi seperti Toastmasters. Ini adalah langkah strategis dalam mempersiapkan talenta muda Indonesia menghadapi era bonus demografi. Untuk lebih memahami mengenai hal itu, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Meningkatkan Kesadaran Diri dan Pengembangan Pribadi; Bergabung dengan komunitas seperti Toastmasters memungkinkan anggota untuk menerima umpan balik yang berkesinambungan setiap kali mereka berbicara atau melakukan presentasi. Umpan balik ini tidak hanya mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, tetapi juga menyoroti kekuatan individu. Dengan memahami kedua aspek ini, talenta muda dapat meningkatkan kesadaran diri mereka, yang merupakan langkah awal dalam pengembangan pribadi yang berkelanjutan.

Kedua: Membangun Keterampilan Komunikasi yang Tepat Sasaran; Keterampilan komunikasi yang efektif tidak hanya tentang berbicara dengan lancar, tetapi juga tentang menyampaikan pesan dengan cara yang paling berdampak. Umpan balik yang konstruktif membantu individu untuk memahami bagaimana pesan mereka diterima oleh audiens, serta bagaimana mereka dapat menyusun pesan yang lebih tepat sasaran di masa depan. Ini sangat penting dalam lingkungan kerja yang kompetitif, di mana kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan meyakinkan dapat menjadi pembeda utama.

Ketiga: Mengembangkan Kemampuan Kepemimpinan; Keterampilan komunikasi yang baik sangat erat kaitannya dengan kemampuan kepemimpinan. Umpan balik konstruktif tidak hanya membantu dalam perbaikan komunikasi, tetapi juga dalam pengembangan kemampuan kepemimpinan. Dalam komunitas seperti Toastmasters, anggota diberikan kesempatan untuk memimpin pertemuan, mengatur acara, dan memberikan evaluasi kepada anggota lain. Ini memberi mereka pengalaman praktis dalam memimpin dan mengelola tim, yang merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan di era bonus demografi.

Keempat: Memperluas Jaringan dan Peluang Kolaborasi; Bergabung dengan komunitas yang mendukung pengembangan keterampilan komunikasi juga membuka peluang untuk memperluas jaringan profesional. Umpan balik dari berbagai individu dengan latar belakang yang berbeda memberikan perspektif baru yang berharga. Kolaborasi yang muncul dari jaringan ini dapat menghasilkan peluang baru dalam karier atau bisnis, yang penting untuk kesuksesan di era globalisasi dan bonus demografi.

Kelima: Mempersiapkan Talenta Muda Menghadapi Tantangan Global; Dengan era bonus demografi yang semakin dekat, persaingan global akan semakin ketat. Umpan balik konstruktif membantu talenta muda untuk terus beradaptasi dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Ini juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global dengan lebih percaya diri, baik di pasar domestik maupun internasional.

Dalam menghadapi era bonus demografi, penting bagi talenta muda Indonesia untuk secara aktif mencari umpan balik yang konstruktif sebagai bagian dari upaya pengembangan diri. Bergabung dengan komunitas seperti Toastmasters dapat memberikan banyak manfaat operasional dan strategis, termasuk peningkatan keterampilan komunikasi, pengembangan kepemimpinan, dan perluasan jaringan profesional. Pemerintah dan institusi pendidikan juga harus mendukung inisiatif ini dengan menyediakan akses yang lebih luas terhadap program-program pengembangan komunikasi. Dengan demikian, Indonesia dapat memaksimalkan potensi bonus demografi dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan penuh peluang bagi generasi mendatang. Wallahu A'lam.

Mengembangkan keterampilan komunikasi melalui umpan balik konstruktif sangat penting untuk mempersiapkan talenta muda Indonesia menghadapi era bonus demografi pada tahun 2030.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun