Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Komunikasi di Sekolah dan Universitas: Kunci Mengasah Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045

19 Agustus 2024   14:06 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:08 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelatihan Komunikasi di Sekolah dan Universitas: Kunci Mengasah Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan merayakan 79 tahun kemerdekaannya pada tahun 2024 dan bersiap menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, ketika populasi usia produktif mencapai puncaknya. Namun, tantangan besar masih dihadapi oleh generasi muda, terutama dalam aspek keterampilan komunikasi yang menjadi kunci dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Menurut teori komunikasi, kemampuan menyampaikan ide secara efektif dapat meningkatkan kolaborasi dan inovasi, yang sangat penting di era persaingan global. Meski demikian, pendidikan formal di Indonesia masih menghadapi GAP (kesenjangan) dalam mempersiapkan siswa dengan keterampilan komunikasi yang memadai. Oleh karena itu, tulisan ini menyoroti pentingnya pelatihan komunikasi di sekolah dan universitas untuk meningkatkan talenta muda, agar mereka lebih siap menghadapi era bonus demografi 2030. Untuk lebih memahami mengenai hal itu, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Debat Terstruktur; Debat adalah salah satu metode pelatihan komunikasi yang efektif. Melalui debat, siswa diajak untuk berpikir kritis, menyusun argumen yang kuat, dan menyampaikan pendapat dengan percaya diri. Ini bukan hanya melatih mereka untuk berbicara di depan umum, tetapi juga untuk mendengarkan dan memahami sudut pandang yang berbeda. Dalam konteks persiapan menuju 2030, debat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir logis dan strategis yang diperlukan dalam dunia kerja.

Kedua: Presentasi yang Efektif; Presentasi adalah keterampilan komunikasi yang sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang. Siswa perlu belajar bagaimana menyusun materi presentasi yang menarik dan menyampaikan informasi secara jelas dan persuasif. Melalui latihan presentasi, mereka akan lebih terbiasa berbicara di depan umum dan mengatasi rasa gugup. Keterampilan ini penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global di era bonus demografi.

Ketiga: Diskusi Kelompok; Diskusi kelompok adalah teknik yang membantu siswa mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam tim. Dengan berpartisipasi dalam diskusi kelompok, siswa belajar untuk mengemukakan pendapat, menghargai ide orang lain, dan mencapai kesepakatan bersama. Keterampilan ini sangat penting dalam dunia kerja, di mana kolaborasi dan kerja tim sering menjadi kunci kesuksesan.

Keempat: Simulasi Wawancara; Wawancara adalah bagian penting dalam proses pencarian kerja. Dengan latihan simulasi wawancara, siswa dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit dan belajar bagaimana mengekspresikan diri dengan baik dalam situasi formal. Ini akan sangat membantu mereka saat memasuki dunia kerja yang kompetitif.

Kelima: Latihan Menulis Esai Argumentatif; Menulis adalah bentuk lain dari komunikasi yang tidak kalah pentingnya. Melalui latihan menulis esai argumentatif, siswa diajarkan untuk menyusun argumen yang logis dan terstruktur. Ini melatih mereka untuk berpikir kritis dan menyampaikan gagasan mereka secara tertulis dengan jelas dan persuasif. Kemampuan menulis yang baik sangat diperlukan, terutama dalam era digital di mana komunikasi tertulis menjadi lebih dominan.

Singkat kata, untuk menghadapi era bonus demografi 2030, Indonesia harus lebih serius dalam mempersiapkan generasi mudanya dengan keterampilan komunikasi yang kuat. Sekolah dan universitas perlu memasukkan pelatihan komunikasi yang lebih intensif dan interaktif dalam kurikulum mereka, seperti debat, presentasi, diskusi kelompok, simulasi wawancara, dan penulisan esai argumentatif. Dengan demikian, talenta muda Indonesia akan lebih siap bersaing di pasar global, mengatasi tantangan, dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Rekomendasi bagi pemerintah dan institusi pendidikan adalah untuk mengembangkan program pelatihan yang lebih fokus pada keterampilan komunikasi praktis, dengan dukungan teknologi dan metode pengajaran yang inovatif. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun