Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Efektif bagi Talenta Muda menuju Era Bonus Demografi 2030

18 Agustus 2024   23:56 Diperbarui: 19 Agustus 2024   01:16 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Borobudur-Training, tersedia di https://borobudurtraining.com. (dmodifikasi dengan Logo HUT Kemerdekaam RI Ke-79)

Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Efektif bagi Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia, sebagai negara yang tengah berkembang, akan segera merayakan 79 tahun kemerdekaan. Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan memasuki era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Momen ini membawa peluang besar, tetapi juga tantangan yang signifikan. Agar dapat memaksimalkan potensi ini, talenta muda perlu dibekali dengan keterampilan yang relevan, termasuk kemampuan komunikasi yang efektif. 

Teori komunikasi efektif menekankan pentingnya kemampuan untuk menyampaikan ide secara jelas dan mendengarkan secara aktif. Keterampilan ini tidak hanya diperlukan dalam lingkungan profesional, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam berpartisipasi dalam diskusi publik dan pengambilan keputusan. Meskipun keterampilan komunikasi sering dianggap penting, sayangnya masih banyak talenta muda yang belum memiliki kemampuan ini secara optimal. Program pendidikan dan pelatihan di tingkat sekolah dan universitas belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan ini. 

Oleh karena itu, tulisan ini hadir untuk membahas bagaimana keterampilan komunikasi efektif dapat dikembangkan dan diperluas bagi talenta muda Indonesia dalam menyongsong bonus demografi 2030. Untuk lebih memahami mengenai hal itu, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Pelatihan Komunikasi di Sekolah dan Universitas; Pendidikan formal harus lebih fokus pada pengembangan keterampilan komunikasi. Kurikulum di sekolah dan universitas perlu memasukkan pelatihan komunikasi yang praktis dan interaktif. Misalnya, melalui debat, presentasi, dan diskusi kelompok yang terstruktur. Langkah ini dapat membantu siswa mengasah kemampuan menyampaikan ide dan argumentasi dengan lebih baik.

Kedua: Penggunaan Teknologi dalam Meningkatkan Komunikasi; Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat digunakan sebagai alat untuk memperkuat keterampilan komunikasi. Aplikasi seperti video conferencing, platform media sosial, dan alat kolaborasi online bisa menjadi media bagi talenta muda untuk berlatih komunikasi secara digital. Penggunaan teknologi ini juga relevan dengan tuntutan era digital yang semakin maju.

Ketiga: Pengembangan Kemampuan Mendengarkan Aktif;  Komunikasi yang efektif tidak hanya tentang berbicara, tetapi juga mendengarkan. Mendengarkan aktif adalah keterampilan yang perlu dikembangkan sejak dini. Pelatihan yang fokus pada kemampuan ini, seperti melalui permainan peran atau simulasi, dapat membantu talenta muda memahami pentingnya mendengarkan secara empatik dan responsif dalam berbagai situasi.

Keempat: Kolaborasi dalam Tim untuk Memperkuat Keterampilan Komunikasi; Kerja tim memberikan kesempatan yang baik bagi talenta muda untuk mengasah keterampilan komunikasi mereka. Melalui kolaborasi, mereka dapat belajar bagaimana mengartikulasikan ide, memberikan feedback konstruktif, dan bernegosiasi. Program pelatihan yang menekankan pada kerja tim harus diintegrasikan dalam pendidikan formal maupun non-formal.

Kelima: Evaluasi dan Umpan Balik untuk Pengembangan Diri;  Evaluasi berkala dan umpan balik yang konstruktif sangat penting dalam pengembangan keterampilan komunikasi. Mentor atau pelatih dapat memberikan masukan tentang kekuatan dan area yang perlu diperbaiki dalam kemampuan komunikasi talenta muda. Dengan evaluasi yang tepat, talenta muda dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan berbagai situasi komunikasi.

Sinkatnya, mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif adalah investasi penting bagi masa depan talenta muda Indonesia, terutama dalam menghadapi era bonus demografi 2030. Program pendidikan dan pelatihan yang lebih terstruktur dan fokus pada aspek komunikasi perlu diperluas di berbagai tingkatan pendidikan. 

Dengan keterampilan ini, talenta muda akan lebih siap untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi publik, pengambilan keputusan, dan pembangunan bangsa secara keseluruhan. untuk hal itu, maka: 1) Pemerintah dan lembaga pendidikan harus bekerja sama dalam merancang kurikulum yang mendukung pengembangan keterampilan komunikasi sejak dini. 

2) Penggunaan teknologi harus dioptimalkan sebagai alat untuk memperkuat keterampilan komunikasi digital. 

3) Program evaluasi dan mentoring perlu diperkuat untuk memastikan bahwa talenta muda terus berkembang dalam kemampuan komunikasi mereka. Tulisan ini mengarahkan perhatian pada pentingnya keterampilan komunikasi yang efektif sebagai salah satu pilar untuk mempersiapkan talenta muda menghadapi tantangan dan peluang yang akan muncul dalam era bonus demografi 2030. Walahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun